Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Platonik

14 September 2015   10:50 Diperbarui: 1 April 2016   13:16 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ingatlah pada suatu masa
dia datang kepadamu tanpa retorika
tanpa bualan layaknya pujangga :
"menyeberangi benua dan samudra,
melewati jurang curam menganga
menerjang hujan badai yang dahsyat,
melawan rasa sakit yang hebat."
tanpa perhitungan yang akurat
tanpa sebentuk imbalan
tanpa sebuah beban
tanpa secuilpun batu berlian
tidak pula bersyarat
tidak juga dengan ibarat

ibarat adalah senjata
ketika pengkhotbah kehabisan kata
ketika si bebal berceramah
ketika meyakinkan calon mertua
ketika pejantan memikat betina
ketika iblis merasuki hati
ketika si punguk terobsesi
ketika pengkhianat beralibi
ketika pendusta bersaksi
ketika hasrat mulai bereaksi
ketika nafsu mulai meninggi
ketika engkau sadar telah bersuami
ketika akhirnya terjebak pada memori

memori dari kata-kata semu
yang menendang bagian terdalam hatimu
meninggalkan jejak luka menganga biru
setelah itu hilang ditelan masa lalu
tak kan kau temukan di renda celana dalammu
di bawah bantalmu
di setiap helai rambutmu
di ketiakmu yang bau
di catatan buku gadai
di sepinya ngarai
di tengah pasar yang ramai
di quote yang paling bijaksana
di inti pusat sebuah tanya

tanyakan pada waktu yang terus melaju
bukan pada rumput kering yang rapuh
bukan pada para pengecut
bukan pada para penghasut­
bukan pada para cecurut
bukan pada hati yang labil
bukan pada tangan yang jahil
bukan pada manusia yang bakhil
bukan pada pendengki ­yang sinis
bukan pada pendosa bermulut manis
bukan pada ­­iblis penghuni neraka
bukan pada sesuatu yang tak nyata

nyatanya kamu harus hadapi kenyataan
impian indah terbentur batu bacan
marahlah pada hati yang tak bersih
pada nafsu yang menggerogoti
pada jiwa yang kosong sepi
pada mata yang tak bisa dikendali
pada keinginan yang tak bertepi
pada mereka yang tak mau mengerti
pada iman yang rusak
pada otak kotor penuh sesak
pada nasib yang tak berpihak
pada diri yang tak tahu adab
pada tanya yang tak terjawab

terjawab dengan jawaban tanpa jawaban....

Solo, 14 September 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun