Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Nyata Awal Mula Pocong Keliling yang Menggemparkan Sukabumi di Tahun 2008

20 Juli 2020   17:28 Diperbarui: 23 Juli 2020   14:25 19629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
disediakan oleh dagelan.co

Ini kisah Aria, seorang tour guide asal Sukabumi yang mengantarkan rombongan pendaki ke gunung Salak di Februari 2008 silam. Yang salah satu pendakinya berubah jadi pocong. Kok bisa? Simak saja kisahnya.

Kisah berawal dari Aria yang saat itu masih kelas 2 SMA bertemu dengan cewek, kakak kelasnya, di pasar dimana dia kerja sampingan jadi kuli panggul ngangkut karung isi tepung terigu. Saat itu dia nggak ikut Study Tour ke Jogja dikarenakan nggak ada biaya. Kondisi Aria memang lagi kere. Jangankan biaya Study Tour, untuk makan sehari-hari saja susah.

Teman cewek tadi berharap dengan sangat Aria main ke rumah. Dia ngasih alamat, nomer henpon serta ongkos angkot. Rupanya si cewek ini akan ngasih kerjaan ke Aria. Mungkin nggak tega lihat Aria yang kerempeng itu jadi kuli. Kasihan tepung terigunya.

Singkat cerita, Aria main ke rumah si cewek dan langsung dikenalkan ke kakaknya yang ternyata menawari Aria jadi semacam asisten Tour Guide di gunung Salak. Saat itu bayarannya 500 ribu rupiah selama 4 hari 3 malam. Tentu saja Aria setuju. Kapan lagi bisa piknik ke gunung dan dapat bayaran.

Uang 500 ribu di tahun 2008 itu jumlah yang lumayan untuk anak kelas 2 SMA. Bisa buat beli Nokia 3310, hape sejuta umat.

Waktu yang telah ditentukan pun tiba. Aria bersama kakak temannya meluncur menuju Lido Bogor, tempat yang telah disepakati sebagai titik pertemuan dengan rombongan pendaki dari Jakarta. Pendakinya ada 7 orang, 3 Perempuan dan 4 laki-laki. Ditambah Aria dan teman kakaknya, jadi totalnya semua ada 9 orang.

FYI, saat itu umur Aria masih 17 tahun. Umur rombongan pendaki berkisar antara 23 - 25 tahun. Sedangkan kakak teman Aria umurnya di atas 25 tahun.

Dari Lido Bogor mereka langsung menuju Gunung Salak dan nyampai di sana pada pukul jam 5 sore. Nggak ke puncaknya, masih di bawah. Karena hari mulai gelap, mereka pun mendirikan tenda. Setelah mendirikan tenda, Aria mencari kayu bakar untuk api unggun.

Malam itu mereka hepi-hepi layaknya wisatawan yang sedang piknik. Nyanyi-nyanyi plus makan minum yang enak-enak. Mereka juga bikin permainan dengan memutarkan botol. Jika botol berhenti dan ujungnya menunjuk seseorang, maka orang yang kena tunjuk akan memberi pertanyaan pada temannya. Yang ditanya harus jujur menjawab. Kalau tidak mau menjawab, mukanya dicoret spidol.

Di saat permainan terakhir, karena sudah larut malam, cewek yang bernama Ririn mendapat pertanyaan dari temannya yang cewek, "Rin, apa yang paling kamu takutin?"

Ririn menjawab dengan canda, "Aku takut kalau aku mati, aku jadi hantu penasaran yang gentayangan menghantui kalian semua.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun