Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Abu di Hari Rabu

2 Maret 2022   12:05 Diperbarui: 2 Maret 2022   12:07 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hari rabu, semua berubah jadi abu. 

Abu kabut, sisa pembakaran dosa. Baik dosa yang ku ketahui maupun dosa tersembunyi. 

Abu gosok, untuk mencuci diri. Membersihkan diri dari jelaga nafsu diri.

Abu langit, yang berisi hujan. Hujan air mata tatkala memohon ampun kepada Mu.

Di hari rabu, semua menjadi abu dan kelabu. Tapi biarkan aku bertaubat kepada Mu. Di hari Rabu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun