Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ilusi dari Rindu

1 November 2019   10:51 Diperbarui: 1 November 2019   11:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semalam kau datang kepadaku. 

Menaruh bintang gemintang di kepalaku. 

Tak lupa sapa rindu yang selalu kau minta setiap bertemu. 

Bibir mu yang rindu untuk bertemu dengan keningku, 

dan keningku yang selalu menunggu kecupanmu. 

Kututup mataku untuk merasakan sesuatu. 

Hangat menyentuh kalbu.


Aku membuka mata pelan-pelan. 

Sesaat aku merasa ini nyata. 

Tapi kutahu kau tidak berupa. 

Jarak kita memang sejengkal,

tapi hati kita terpisah jauh dua dunia. 

Nafas jauh membawa ku kembali.

Mematikan bayang-bayangmu lalu pergi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun