Mohon tunggu...
Rizky Kurniawan
Rizky Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pribadi

Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Lavender

19 Oktober 2018   21:02 Diperbarui: 19 Oktober 2018   21:20 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ke mana?"

"Ikut saja," ucap Axel cepat. Pemuda itu akhirnya melangkah menggenggam tangan adiknya, lalu mengajaknya pergi. Calvin menurut saja saat itu. Saking nurutnya,  Calvin bahkan masih dengan seragam dan tas sekolahnya.

Mereka pergi diantar Himori. Tujuan mereka adalah Rumah sakit terkenal di Utara kota, tempat mereka tinggal. Butuh waktu satu jam untuk sampai ke sana. Mereka turun saat sudah benar-benar sampai di area parkir rumah sakit. 

Dengan  membawa bungkusan berisi makanan dan buah segar, Axel berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang terdiri dari 12 lantai itu. Di belakangnya, Calvin dan Himori mengikuti. Langkahnya terhenti saat mereka sudah di depan sebuah ruangan dengan papan nomor [11-8] yang tertera di pintunya. Calvin memperhatikan angka itu.

Axel menurunkan kenop pintu dan membukanya. Ketiganya pun masuk ke dalam ruang rawat tersebut.

Di dalam ruangan, ternyata ada perempuam muda yang sedang duduk dikursi roda. Dia sepertinya terlalu sibuk dengan kanvas dihadapannya, sampai-sampai tidak menyadari jika ada tiga orang yang  datang ke ruangan ini.

"Bianca," ucap Axel. Wanita itu terlihat terkejut saat seseorang memanggil namanya.

Dan, yang lebih terkejut adalah Calvin. Tubuhnya bergetar hebat saat perempuan itu adalah orang yang sebelumnya dia pernah kenal, paling tidak begitu. Sedetik kemudian Calvin menghambur, tubuh kecilnya menerjang wanita itu dengan cepat lalu memeluknya erat. Air mata mengalir begitu saja, keluar dari pelupuk matanya.

Perempuan yang dipanggil Bianca dan dipeluk begitu saja oleh Calvin, terlihat bingung. Bukan hanya Bianca saja yang terlihat bingung, Axel pun demikian. Dia tidak pernah tahu kalau Calvin sudah mengenal Bianca sebelumnya. Padahal dia baru saja ingin mengenalkan pada kekasihnya itu.

Sebenarnya dia ingin langsung menemui Bianca sejak hari pertama dia keluar dari rumah sakit. Tapi dia mendapat kabar bahwa Bianca saat itu belum sadar dari komanya. Dan dua hari lalu, Bianca baru siuman sejak delapan bulan lamanya dia terbaring koma. Rekor yang lebih lama dari pada dirinya.

Saat kecelakaan yang menimpa Axel waktu itu, Axel baru saja pulang setelah menemani Bianca yang masih kritis. Setiap hari dia selalu pergi ke rumah sakit ini, setia menunggu Bianca dengan harapan wanita itu bisa terbangun lagi. Sampai akhirnya kecelakaan itu menimpa Axel, keduanya dalam keadaan koma, tapi sayangnya rumah sakit yang merawat keduanya berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun