Mohon tunggu...
agniii
agniii Mohon Tunggu... Mahasiswa

just a foodie wanna try something new

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bayangan di Balik Cahaya (PART 8 - END)

8 Februari 2025   11:00 Diperbarui: 7 Februari 2025   17:25 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenandra mengangguk setuju, meski perasaan cemas menghantui dirinya. Dalam hatinya, dia merasa bahwa Liliana tak akan menerima keputusan ini dengan lapang dada.

Malam itu, setelah pertemuan dengan keluarga besar dimulai, suasana di ruang pertemuan terasa sangat serius. Semua mata tertuju pada Kenandra dan Ariana yang berdiri di depan mereka. Kenandra merasakan ketegangan di udara, dan Ariana, meskipun berusaha tenang, bisa merasakan detak jantungnya yang semakin cepat.

"Kami datang dengan satu tujuan, yaitu untuk meminta pertimbangan dan keputusan atas tindakan Liliana yang telah menimbulkan kerusakan besar di keluarga kita," kata Kenandra dengan suara yang tegas, namun penuh rasa hormat.

Mereka saling bertukar pandang sebelum akhirnya seorang Kakek, yang paling tua di antara mereka, membuka mulut.

"Kami sudah mendengar cukup banyak tentang apa yang terjadi. Namun, bukan hanya tentang kesalahan Liliana. Kami ingin memahami motivasi kalian berdua. Apa yang kalian harapkan dari keputusan ini?"

Ariana menatap Kenandra sebelum berbicara dengan lembut,

"Kami tidak ingin keluarga ini terpecah hanya karena masalah pribadi. Tapi, kami juga tidak bisa membiarkan perilaku Liliana yang merusak nama baik keluarga dan mengganggu kedamaian kami. Kami ingin agar ada hukuman yang setimpal, tapi dengan cara yang adil."

Kakek yang paling tua itu mengangguk pelan, seolah memikirkan setiap kata yang telah diucapkan.

"Kami menghargai pandangan kalian, dan kami mengerti kesulitan yang kalian hadapi. Namun, hukuman bukan hanya tentang menghukum, tapi juga untuk mendidik. Kami akan memberikan keputusan yang adil, dan kami percaya kalian berdua telah melakukan yang terbaik dalam situasi ini."

Kenandra merasa sedikit lega mendengar kata-kata itu, meskipun ketegangan masih terasa. Ariana yang berada di sampingnya juga menarik napas lega.

"Apa yang kalian usulkan?" tanya salah seorang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun