Mohon tunggu...
Rizqy Ramadhan
Rizqy Ramadhan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kosong

21 Maret 2019   04:16 Diperbarui: 21 Maret 2019   04:21 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau lantunkan syiir-syiir
melalui indah petikan senarmu
lambat laun menyatukan asa lalu dengan cepat memisahkan rasa
Lagi-lagi kau petik senar itu
Seketika gelisah menghujani

Berteduh dibalik anyaman-anyaman keheningan.

Lalu sampai kapan kau berhenti memetik senar itu? Berpacuan tinggi dibawah akal sehat, menabrak keras semua rangkaian harapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun