Mohon tunggu...
Rizky Nur Rahmatullah
Rizky Nur Rahmatullah Mohon Tunggu... 24107030011

Hidup itu pilihan… dan aku milih nulis. Bukan karena bakat, tapi karena ga ada someone to talk :)

Selanjutnya

Tutup

Film

The K2 (2016): Tentang Mereka yang Terluka Tapi Masih Mau Bertahan

9 Juni 2025   23:13 Diperbarui: 9 Juni 2025   23:13 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang kita tidak menyadari bahwa yang kita perlukan bukanlah kekuatan, melainkan tempat untuk merasa aman. Dan tempat tersebut tidak selalu harus berupa rumah, cukup satu orang yang membuat kita merasa tidak sendirian. Drama The K2 menggambarkan hal itu. Mengenai luka yang tidak terlihat. Tentang rasa kehilangan yang terlalu lama dipendam. Dan tentang orang-orang yang akhirnya saling bertemu di saat yang sebenarnya mereka sama-sama terpuruk.

Je Ha bukanlah sosok pahlawan. Dia hanya seseorang yang mengalami banyak kehilangan, terus-menerus disalahkan, dan pada akhirnya hanya ingin menjalani hidup yang tenang. Namun, hidup tidak semudah itu. Je Ha terjebak dalam konflik politik yang penuh kepalsuan. Awalnya, ia hanya ingin membalas dendam dan membersihkan namanya. Namun seiring berjalannya waktu, ia mulai peduli terhadap orang-orang yang semula ia anggap sebagai bagian dari masalah.

Anna, seorang gadis yang tumbuh sendirian dan disembunyikan dari dunia luar, mungkin menjadi salah satu karakter yang paling mengharukan. Dia membawa trauma yang mendalam, dan itu bukan karena kelemahannya, tetapi karena terlalu lama terkurung oleh ketakutan yang diciptakan orang lain. Namun justru karena hal itu, ia menjadi sangat manusiawi. Terkadang terlalu diam, kadang-kadang takut untuk berbuat kesalahan, tetapi juga memiliki sedikit keberanian yang perlahan mulai tumbuh.

Hubungan antara Je Ha dan Anna terasa lambat. Bukan cinta yang meledak dengan cepat, tetapi rasa nyaman yang muncul karena mereka berdua memahami apa arti kehilangan. Je Ha yang awalnya bersikap dingin, perlahan-lahan menjadi lebih peduli terhadap Anna . Bukan karena paksaan, namun karena dorongan dari hati. Dan itu bukanlah kewajiban, tetapi panggilan.

Di sisi lain, ada Choi Yoo Jin. Karakter yang kompleks. Kuat, manipulatif, dan terlihat dingin. Namun seiring waktu, akan terlihat bahwa sebenarnya dia juga hanya manusia yang takut ditinggalkan. Dia mencintai, tetapi tidak tahu bagaimana cara mengekspresikannya. Dia ingin dicintai, tetapi malah menyakiti. Dari sinilah kita bisa memahami bahwa beberapa orang mencintai dengan cara yang keliru, bukan karena niat jahat, tetapi karena mereka tidak mengetahui bagaimana cara mencintai yang benar.

The K2 dipenuhi dengan adegan-adegan menegangkan. Aksi yang menawan, yang penuh dengan strategi dan intrik politik. Namun yang paling berkesan justru bukan itu. Melainkan momen-momen sunyi. Saat tindakan mampu menceritakan semua yang terjadi. Saat seseorang duduk sendirian menahan tangis. Saat dua orang saling menatap tanpa mengetahui apa yang perlu diucapkan. Saat pelukan terasa canggung tetapi tulus. Semua itu jauh lebih menyentuh.

Drama ini juga menunjukkan bahwa tidak semua orang yang terlihat kuat itu berarti ia baik-baik saja. Terkadang, orang yang paling banyak membantu justru yang paling membutuhkan bantuan. Je Ha selalu melindungi orang lain, walaupun dirinya sendiri dipenuhi oleh luka. Anna selalu tersenyum tipis, padahal hatinya dipenuhi rasa takut. Dan Yoo Jin tampak memegang semuanya, padahal sebenarnya dia hanya berusaha untuk bertahan.

Yang membuat The K2 berkesan bukan karena cerita yang rumit, tetapi karena karakternya yang terasa sangat nyata. Kita bisa melihat sisi baik dan buruk dari mereka. Kita bisa mengerti mengapa mereka mengambil keputusan yang mungkin tidak kita sangka, namun tetap bisa dimengerti. Karena setiap orang memiliki alasannya masing-masing untuk bertahan.

Akhir dari cerita ini mungkin tidak sehangat yang kita inginkan. Namun, itu juga bukan akhir yang kelam. Lebih tepatnya sebuah pembebasan. Karena terkadang, cara terbaik untuk mencintai adalah dengan membiarkan seseorang menemukan jalan hidupnya sendiri. Tak semua kisah harus diakhiri dengan bersatu. Terkadang, hanya dengan mengetahui bahwa kita pernah menjadi tempat yang aman bagi seseorang, itu sudah lebih dari cukup.

K2 mengajarkan bahwa kekuatan tidak hanya berkaitan dengan bertarung atau meraih kemenangan. Namun juga tentang keberanian untuk tetap percaya, meskipun sering dikhianati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun