Tentunya, pengajuan kebaya sebagai single nomination harus dilakukan secara serius.
Dinamika klaim oleh negara lain adalah "bumbu-bumbu" agar kita terpacu untuk menyegerakan perampungan syarat-syarat pengajuan.
Tetap optimis ! Mari berkaca dari beberapa budaya Indonesia yang sudah mendapat pengakuan sebagai warisan tak benda dari UNESCO.
Keris, batik, wayang kulit dan angklung misalnya, Malaysia sempat mengklaim sebagai warisan nenek moyang mereka.Â
Semua tinggal perlu keseriusan saja agar bisa dipercepat dan menyesuaikan kuota dari UNESCO.
Saya berharap Pemerintah melalui instansi terkait tidak hanya berhenti di kebaya dan Reog Ponorogo.
Masih banyak budaya Indonesia yang harus diajukan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
Terutama yang sudah pernah diklaim negara lain. Diantaranya kuda lumping, tari piring, rendang, tari pendet dan lainnya.
Oh ya, fokus juga ke pertunjukan seni budaya, tarian, alat musik tradisional, kerajinan tangan, masakan dan minuman, ataupun segala hal yang masuk kategori warisan budaya tak benda agar tidak diklaim negara lain.
Manfaatkan pengakuan dari UNESCO menjadi bukti Indonesia adalah Masterpiece seni dan budaya di dunia sejak zaman dahulu.
Semoga terwujud ya, Kompasianers.
(*)