Mohon tunggu...
Rizkyel Kaendo
Rizkyel Kaendo Mohon Tunggu... Pianist | Music Teacher | Fiction Author

Music has been my passion since I was a kid, but writing (stories) can also bring joyfulness to my life.

Selanjutnya

Tutup

Horor

CERPEN: Enyahlah, Ibu!

21 Juli 2025   00:03 Diperbarui: 21 Juli 2025   00:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan yang gelap. (Sumber: pexels.com)

Di dalam kamar mandi, jasad Yudhi terduduk bersimbah darah dengan kedua mata yang terbelalak dan lidah terjulur keluar, seperti mayat yang mati dengan tak tenang. Ada sayatan besar di lehernya, masih mengalirkan darah dengan derasnya, tak jua berhenti.

"Dia dibunuh...! Anakku Yudhi... siapa yang membunuhnya!? Siapa...?" teriak ibunya, seolah-olah menggetarkan rumah itu dengan dengkingannya yang menyayat hati. "Siapa yang akan merawat aku kalau bukan Yudhi...? Yudhi, anakku sayang. Kembalilah hidup, Nak. Kembalilah, putraku sayang...."

Namun, tak seperti yang diteriakkan ibunya pada para tetangga, faktanya adalah Yudhi bukanlah korban pembunuhan. Terbukti dari sebilah pisau tajam yang dia genggam erat di tangan kanannya. Dialah yang membunuh dirinya sendiri.

"Sosok hantu hitam pekat di hutan gelap" itu adalah perwujudan dari rasa bencinya pada sang ibu yang sakit-sakitan, serta keluh kesahnya yang selalu menyalahkan Tuhan akan takdir kehidupannya yang tidak sama dengan orang-orang lain yang dia kenal---orang-orang yang dianggapnya lebih berbahagia dibanding dirinya.

Rasa bencinya yang dahsyat telah menghilangkan nyawanya sendiri.

***

PENULIS : Rizkyel Kaendo

Catatan Kaki : Cerpen ini saya tulis pada pertengahan tahun 2023, tapi baru berhasil saya temukan lagi file soft copy-nya baru- baru ini. Semoga Anda "tergelitik" saat membacanya. Salam literasi!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun