Mohon tunggu...
Rizky ArmifaSiregar
Rizky ArmifaSiregar Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa aktif

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Kita Harus Menulis?

13 Oktober 2020   13:04 Diperbarui: 31 Mei 2021   12:46 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Menulis merupakan kegiatan yang sudah kita lakukan dan pelajari ketika kecil bahkan hingga kita beranjak dewasa disamping membaca.Menulis juga merupakan pokok dari semua ilmu yang berkembang di dunia.

Dengan menulis kita juga dapat menambah kreatifitas serta sebagai sarana mengemukakan pendapat yang bersifat informatif.

Dalam  ajaran teologi kepercayaan  (agama islam) ,lewat tulisan lah islam dapat berkembang dan menyebar keseluruh penjuru dunia .

"Tidak ada seorang pun dari shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang paling banyak (meriwayatkan) hadits dari beliau (shallallahu 'alaihi wa Sallam) selain aku, kecuali dari Abdullah bin Amr, karena ia dahulu menulis sedangkan aku tidak menulis." (HR. Al-Bukhari no.113)

Baca juga: Kiat-kiat Ampuh Menulis Teks Ulasan yang Menarik

Menulis juga berfungsi menyimpan segala bentuk ilmu dan informasi yang akan kita baca nantinya.

"Apabila engkau mendengar sesuatu (dari ilmu) maka tulislah walaupun di atas tembok." (HR. Abu Khaitsamah dalam Al-Ilmu no.146)  

Kalimat yang sangat mendalam betapa manfaat menulis dalam keilmuan tidak dapat terpisahkan karena menulis akan menghasilkan sebuah karya yang akan abadi dan terus mengalir manfaatnya walaupun penulis sudah tidak di dunia lagi.

"Ilmu itu bagaikan hasil panen/buruan didalam karung, menulis adalah ikatannya" (Imam Syafi'i) "Ikatlah ilmu dengan menulis" (Ali ibn Abi Thalib) 

Lewat dalil inilah kita sebagai umat islam diwajibkan menuntut ilmu bukan hanya dengan membaca tapi juga dengan menulis.alasan mendasar inilah yang menuntut kita untuk membudayakan kebiasaan menulis. Bukankah kita diperintahkan untuk menyampaikan yang haq, meskipun hanya satu ayat. 

Rasulullah SAW bersabda, "Sampaikankan lah dariku walaupun hanya satu ayat." (H.R.Bukhari)

Menulis juga bukan tak melulu  menuangkan informasi sebanyak mungkin lewat kertas.menulis jauh lebih kompleks dari yang kita bayangkan.menulis dijadikan sarana dan alat melawan perlawanan dan ketidakadilan melawan kolonialisme di era penjajahan belanda.

Baca juga: Apakah Menulis Fiksi adalah Pekerjaan "Ecek-ecek"?

Lewat tulisan tulisanlah para tokoh mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu untuk melawan penindasan dan ketidakadilan.

Mulai dari zaman ketiga belas (Arok Dedes), abad keenam belas (Arus Balik), dan akhir abad kesembilan belas (Tetralogi Buru). Semangat nasionalisme dalam karya  tulisan ini selaras dengan apa yang pernah dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer salah satu sastrawan yang pernah hidup di era kolonia.dalam suatu wawancara ia mengatakan: "Para penulis seharusnya punya tanggung jawab moral yang tinggi untuk bangsanya." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun