Mohon tunggu...
Ivana Deva
Ivana Deva Mohon Tunggu... Mahasiswa - undergraduate literature student

Mengkhususkan penulisan konten di bidang humaniora dan (mungkin) sedikit tips investasi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kiat-kiat Ampuh Menulis Teks Ulasan yang Menarik

29 Mei 2021   04:19 Diperbarui: 29 Mei 2021   05:33 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: banner ala-ala | dok. pribadi

Sebetulnya, saya sudah gemar menulis resensi  buku sejak SMP. Akan tetapi, saya baru tertarik untuk belajar menyusun teks ulasan yang baik dan benar ketika duduk di bangku kuliah— lebih tepatnya, saat mendapatkan mata kuliah Telaah Sastra Indonesia di semester pertama. 

Selain melalui perkuliahan, saya juga mempelajari cara menyusun teks ulasan (atau apresiasi karya sastra, kalau kata dosen saya) secara mandiri, yaitu dengan cara melakukan pengamatan dan perbandingan terhadap berbagai ulasan gubahan dosen saya— Bapak Sunu Wasono— baik berupa artikel maupun esai. Observasi mandiri tersebut membuahkan hasil sebagai berikut:

Gambar: poin-poin teks ulasan | dok. pribadi
Gambar: poin-poin teks ulasan | dok. pribadi
Gambar di atas sengaja saya buat sedemikian rupa untuk mempermudah pemahaman teman-teman. Sebetulnya, objek yang diulas tidak mesti buku atau film. Puisi, drakor, bahkan komik dan anime pun dapat menjadi bahan ulasan yang menarik. Bagian ‘pengantar isi’ juga tidak mutlak hanya mendapat porsi satu paragraf saja, teman-teman bebas menentukan panjangnya bagian pengantar isi sesuai selera pribadi. Sekali lagi, saya mencantumkan gambar di atas hanya untuk mempermudah pemahaman pembaca. Okay, kita lanjut ke pembahasan poin-poin yang ada di gambar, ya.

1. PENGANTAR ISI

Bagian ini berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai isi ulasan. Teman-teman dapat mengisi bagian ini dengan menjelaskan identitas karya yang ingin diulas, alasan terkait mengapa teman-teman tertarik untuk mengulasnya, berbagai penghargaan yang pernah diraih karya tersebut, serta fokus ulasan

Kebanyakan para pengulas karya— terutama sekali buku dan film— membahas seluruh unsur dalam karya seperti alur, penokohan, konflik, sinematografi, dan lain sebagainya tanpa memberi fokus ulasan. Seluruh aspek boleh dibahas, tetapi usahakan salah satu aspek terlihat lebih menonjol dari aspek lainnya. Cara ini tentu akan mengurangi proporsionalitas ulasan, tetapi ampuh untuk menimbulkan efek highlight yang berkesan di benak pembaca. Berikut contoh pengantar isi— yang disalin dan diringkas dari tugas akhir saya:

“... Melalui tulisan ini, saya akan menganalisis salah satu novel yang memiliki ciri khas penulisan alur dan proses pergantian tokoh yang unik, yakni novel Cantik Itu Luka...

Cantik Itu Luka adalah sebuah bacaan fiksi gubahan Eka Kurniawan. Cantik Itu Luka merupakan debut novel pertamanya yang secara perdana diterbitkan pada 2002 oleh Penerbit Jendela atas kerjasama Akademi Kebudayaan Yogyakarta dengan penerbit tersebut. Kebekenan Cantik Itu Luka mencapai level di mana novel ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Jepang, dan Malaysia. Bahkan, pada 2018 lalu mendapatkan penghargaan Prince Clause Awards dari Belanda.

Di samping kepopulerannya, saya memilih untuk mengulas Cantik Itu Luka karena buku ini sarat akan keajaiban. Keajaiban yang dimaksud bukan sebatas kebangkitan seseorang dari liang lahat atau peristiwa seekor babi yang berubah jadi manusia, tetapi lebih mengarah kepada kemampuan novel ini dalam menyihir pembaca lewat alur cerita yang disajikan. Saat membacanya, saya seperti diajak bolak-balik oleh Eka Kurniawan dari kejadian saat ini ke kejadian masa lampau... Anehnya, saya tak segera menyadari adanya transisi alur maju-mundur ini, seolah terhipnotis meski dalam keadaan sadar....”

2. PEMBAHASAN ATAU ULASAN

Sesuai namanya, bagian ini diisi dengan pembahasan unsur-unsur yang ingin diulas dalam karya tersebut. Jangan lupa untuk menonjolkan aspek atau unsur yang dijadikan sebagai fokus ulasan. Misalnya, pada salin-ringkas ulasan di bawah ini, saya berfokus pada pembahasan alur cerita:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun