Mohon tunggu...
Rizky Febrinna S.Pd
Rizky Febrinna S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Love Your Sweet Life

Write all about life, believe in your heart...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berkah-Mu Tak Terhingga

7 Maret 2021   12:08 Diperbarui: 7 Maret 2021   12:31 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jauh di sudut langit awan hitam berkumpul secara perlahan melebar semakin menutupi biru cerah yang dari pagi hangatkan bumi

Pagi akan beranjak siang siap menggelincir mentari yang begitu tampak kharismanya dengan cahaya emas menyengat siapa saja

Seketika redup cahaya mengusik minda mereka yang asyik bekerja di luaran sana

Terfikir keluarga mereka di rumah, semoga masih tenang dan tiada terkena masalah

Sedang di tengah kota para ibu terus berdoa agar panas ini reda dengan campur tanganNya

Biar bunga yang berhari-hari sekarat bisa segar kembali dan bertunas dengan dahan yang kuat

Supaya kebun-kebun yang menjadi sumber rezeki bisa segera jelas hidupnya dan memberikan bahagia tiada tara

Agar sumur-sumur yang mengering itu bisa kembali penuh airnya bermanfaat tuk semua ummat

Kering kerontang ini sungguh memberi pelajaran nyata, bahkan untuk selalu berprasangka baik padaNya

Apapun yang diberi apapun yang terjadi selalu bermula dari izin Allah Yang Pemurah dan Maha Kaya

Sungguh titik air itu nyata turun ke bumi, semakin deras semakin mematungkan diri meringankan kepala bersujud hanya padaNya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun