Mohon tunggu...
Rizky Febrinna S.Pd
Rizky Febrinna S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Love Your Sweet Life

Write all about life, believe in your heart...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mati Hati

28 Februari 2021   11:52 Diperbarui: 28 Februari 2021   11:57 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Putih bersih terlahir tanpa noda

Harum tak bosan ingin selalu di dekatnya

Cerah tanpa dosa sejukkan pandangan mata

Penenang jiwa penghilang gundah gulana

Bola mata hitam menyirat takdir hidup

Berbinar terang saat terlukis senyum senang

Pipi meranum kemerahan menahan tangis entah karena apa

Kata mereka masih terjaga oleh malaikat

Bahkan bau keindahan selalu terasa dekat

Tercurah segala kasih sayang setiap saat

Terus berfikir buat bahagia agar terkembang tawanya

Semakin bertumbuh dengan cepatnya

Juga berkembang sesuai keinginan dan doa

Tiap hari bergulir tanpa tau kapan berakhir

Hanya nyawanya penguat jiwa

Terus berubah tanpa bisa dielak

Tampaklah wujud remaja kini beranjak dewasa

Apa yang salah hingga itu yang dipilih

Apa yang salah hingga kertas putih itu penuh dengan coretan tak beraturan

Tiada jawaban pasti, hanya waktu yang terus berjalan pasti

Segala kata-kata tak berguna dalam hidupnya

Semua saran dan nasehat terbiar berlumut hingga musnah

Adakah cara tersebut memang buat nyaman

Atau hanya memakan korban

Tanpa henti terus didengarkan bisikan lembut pembuka hati

Tak pernah putus asa agar kembali dari pilihan hidupmu

Bangkitkan semangat meski tau itu tak bisa juga membantu

Mungkinkah masih hidup segumpal daging itu

Atau membusuk bernanah penuh belatung?

Mungkin juga sudah tertutup bahkan berubah menjadi batu

Menangis jiwa merasa gagal dan putus asa

Pilih membiarkan saja dan pasrah pada akhirnya

Wnsri.28Feb2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun