Mohon tunggu...
Rizky Febrinna S.Pd
Rizky Febrinna S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Love Your Sweet Life

Write all about life, believe in your heart...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Terlupakan

27 Februari 2021   13:45 Diperbarui: 27 Februari 2021   13:54 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun-daun kering menyebar memanggil dan berharap dikumpulkan di satu tempat

Mereka juga tak ingin terpisah satu sama lain

Biarlah pot yang tersusun rapi jadi saksi mereka dulu pernah hijau dan menyenangkan hati saat dipandang

Biarlah sekarang tergeletak menjadi kuning kecokelatan dan mungkin tak akan berwujud seperti sedia kala

Jauh pandangan melihat koridor dan bangku taman yang kosong

Tidak ada tanda mereka sedang berdiskusi

Bisikan pohon kecil yang mulai rimbun daunnya penuh dengan bentuk tak beraturan

Beberapa ruang tergembok membiarkan situasi di dalamnya untuk diserahkan pada sang malam

Butuh berapa hari lagi? Adakah jawaban pasti?

Jam demi jam terlalui dengan cepat

Mengubah pola fikir yang dulunya mustahil untuk direhab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun