"Bagus itu. Oh iya aku ke belakang dulu ya, bersihkan lantai belakang lagi."
"Iya aku siapkan di sini dulu ya."
Surya bergegas karena Azril pasti sudah menunggunya di rumah. Namun biasanya Dian selalu menemani Azril. Tak enak hati rasanya selalu membiarkan Dian sendiri menunggunya kerja. Terkadang gadis itu mengajaknya jalan-jalan bersama Azril, namun kegiatannya sudah padat dengan tugas kuliah dan pekerjaannya sebagai cleaning service.
Dirasa bersih semua Surya pamit pulang karena sudah jam 21.00 Wib. Dia harus bergegas mencari angkot.
Di rumah ternyata Dian sedang duduk sebelah Azril yang tertidur di ruang tamu. Rumah bersih dan tertata rapi dan buku  Azril juga sudah tersusun rapi di meja belajar. Sepertinya Dian sudah mengemas rumahnya. Semakin tak enak hati Surya.
"Hm Mas, ini Azril ketiduran."
"Iya Dian, terima kasih sudah menjaga Azril ya. Aku belum bisa membalas kebaikanmu."
"Oh jangan Mas, aku ikhlas nemenin Azril. Aku udah anggap Azril adikku sendiri. Jadi jangan mikir aku seperti itu."
Surya menjadi simpati terhadap Dian. Ingin rasanya melindungi Dian.
"Aku bawa Azril ke kamarnya sebentar ya."
"Iya Mas."