"Kamu benar Si, aku hanya beberapa kali saja sholat kemarin, nanti aku akan sholat lagi. Makasih dah nenangin aku ya."
"Bukan aku Ran, hanya Allah yang bisa menenangkan kita, berharaplah hanya padaNya, insyaa Allah mendapat petunjuk dariNya."
"Makasih ya Si."
"Sama-sama Ran."
Sisi terbayang Surya, tiba-tiba terselip doa agar segera dipertemukan oleh lelaki itu. Ahh, mungkin terlalu naif. Dia segera istighfar mohon ampunanNya. Mungkin itu adalah bisikan setan. Sisi segera melanjutkan tugas yang tertunda. Dia harus selesaikan semua kegiatan hari ini.
***
Sisi mencari angkot karena sudah jam 17.15 Wib, badannya sudah gerah dan ingin segera sampai di rumah.
Bunyi klakson motor mengagetkannya.
"Maaf, kenapa ya bang?" Sisi bertanya dengan pengendara motor yang tiba-tiba berhenti di depannya. Ketika cowok jangkung tersebut membuka kaca helmnya Sisi melihat secara seksama karena cowok itu tersenyum manis padanya.
"Assalamualaikum Ukhti, udah lama gak dengar kabarnya. Kamu kuliah sini juga?"
"Reza kan? Kok bisa?" Sisi masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya.