Mohon tunggu...
Rizki Sugiharti
Rizki Sugiharti Mohon Tunggu... Mahasiswa - just share

never give up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partisipasi Mahasiswa dalam Progam Kampus Mengajar Angkatan I untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa di Masa Pandemi

24 September 2021   13:55 Diperbarui: 24 September 2021   13:59 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia sudah terkonfirmasi virus covid-19 sejak Februari 2020. Pemerintah telah melakaukan berbagai cara untuk mencegah penyebaran virus tersebut supaya tidak semakin meningkat. Namun sayangnya tidak sesuai dengan kenyataan. Wabah tersebut semakin meningkat, dan pemerintah pun mengambil keputusan untuk meniadakan segala kegiatan diluar rumah, seperti perkantoran, sarana umum, sekolah dan kegiatan kegiatan lainnya yang bertatap muka langsung. Lalu pada tanggal 15 Maret 2020 pemerintah memberikan arahan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (online) pada seluruh sekolah dan universitas di Indonesia.

Nah, pembelajaran jarak jauh (online) ini sangat berdampak sekali kepada sekolah -- sekolah yang tidak mempunyai fasilitas untuk melakukan pembelajaran jarak jauh tersebut. Salah satunya di tempat saya mengajar yaitu di SDN Galudra, yang berada di Kampung Galudra, Desa Neglasari, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Di sekolah tersebut pengetahuan tentang pembelajaran jarak jauhnya masih sangat kurang.

Dalam upaya tersebut pemerintah melakukan cara dengan membuat sebuah program Kampus Mengajar Angakatan I, dari program kemendikbudristek yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dalam program tersebut mahasiswa yang terpilih di seluruh Indonesia di tugaskan selama 3 bulan utuk mengabdi di sekolah sekolah tertinggal yang ada di seluruh Indonesia. Kami mengabdi di sekolah terpencil dan tertinggal dimulai pada tanggal 22 Maraet sampai 25 Juni 2021. Dalam program tersebut kemendikbudristek mengarahkan seluruh mahasiswa untuk membantu sekolah -- sekolah yang kurang akan teknologi dan administrasi salah satunya yaitu SDN Galudra.

Saya dan ke tujuh teman saya yang lolos seleksi Kampus Mengajar dan kemudian di tempatkan di SDN Galudra. Awal mula setelah kami diberi pengarahan selama satu minggu, kami pergi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung untuk memastikan keberadaan sekolah tersebut, dan kami juga meberitahukan bahwa kami mendapatkan tugas dari kemendikbudristek untuk membantu sekolah yang masih tertinggal akan teknologi dan mengembangkan literasi dan numerasi di sekolah tersebut. Setelah kami selesai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, kami pun diperintahkan untuk pergi ke Korwil Kecamatan Ibun. Karena hari sudah mulai sore dan keadaan tidak memungkinkan untuk pergi ke SD Galudra kami memutuskan untuk pulang dan kembali ke sekolah keesokan harinya.

Pagi harinya kami pun pergi ke SDN Galudra dan bertemu  Kepala Sekolah dan juga guru -- guru yang ada di SDN Galudra. Kami pun membicarakan maksud dan tujuan kami mengabdi di SD Galudra tersebut, seperti membantu administrasi sekolah, mengajar, dan sekalian pada masyarakatnya. Dan benar saja di SD Galudra tersebut masih banyak guru dan siswa yang kurang paham bahkan tidak bisa menggunakan teknologi yang di anjurkan untuk pembelajaran online. Dan siswa si SD Galudra juga yang mempunyai handphone hanya 1 -- 3 orang saja, dan itu pun hanya kelas 5 dan 6 saja. Dan kondisi sekolah nya pun masih kekurangan ruangan kelasnya. 

Kelas 2 dan 3 dijadikan satu kelas dengan sekat seadanya. Kami juga disana memdapatkan banyak siswa yang masih kurang dalam membaca dan berhitung. Kami semua pun berunding untuk melakukan pembiasaan literasi dan numerasi sebelum pembelajaran dimulai. Karena  disana minim sekali jaringan, kami sangat kesulitan untuk melakukan adaptasi teknologi tersebut. Sempat kami menerima tolakan untuk melakukan adaptasi teknologi dengan alasan jaringannya kurang memadai. Cukup sulit juga bagi kami yang awam membujuk sekolah tersebut.

Karena disana sistem belajarnya luring dengan syarat mematuhi protokol kesehatan yang telah di anjurkan. Lalu langkah kami selanjutnya adalah membuat program yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Namun kegiatan tersebut dibatalkan karena pada saat itu kasus covid-19 makin meningkat. 

Selama tiga bulan kami mengabdi di SDN Galudra hanya membantu guru -- guru dalam membuat administrasi sekolah seperti Program tahunan, Semester, Silabus, dan RPP yang belum selesai di kerjakan oleh guru -- guru di SD Galudra tersebut. Selain itu kami melaksanakan literasi dan numerasi pada siswa yang masih kurang akan hal itu.

Administrasi pun selesai dan anak anak yang kurang dalam literasi dan numerasi juga ada peningkatan, kemudian kami ditarik kembali setah tiga bulan pada tanggal 25 Juni 2021. Itulah pengalaman mengabdi kami di SDN Galudra, Kampung Galudra, Desa Neglasari, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun