Mohon tunggu...
Rizkikazahra
Rizkikazahra Mohon Tunggu... Penulis - chill bro', chill vibes✨, with the cherry on top🍒

Live, chase, run, happy happy^^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Beri Waktu, yang Termangu Akan Temukan Pelabuhannya

9 Februari 2021   20:45 Diperbarui: 9 Februari 2021   21:02 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

''Oh, tidak apa-apa. Itu bukan masalah besar.'' Gangga menjawab dengan tenang karena menurutnya itu hal biasa yang bisa saja terjadi juga akibat ulah dirinya.

''Kenapa itu bukan masalah besar? Itu buku yang sulit didapat. Itu juga tidak dijual di sembarang tempat, tapi aku merusaknya dan membuatmu harus membelinya lagi. Itu bukan masalah besar untukmu?'' Bora menyayangkan jawaban mudah itu sebab sebegitu enaknya apa yang dialami kehidupan Gangga.

Gangga mencoba meyakinkan Bora lagi agar hatinya tidak terluka dan menyalahkan dirinya sendiri. Inilah sifat Gangga yang selalu bisa membuat orang lain merasa baikan karena ucapannya.

''Kamu tidak sengaja menumpahkannya. Jika aku meminta lagi pada guru lesku, aku bisa mendapatkanya lagi. Sejujurnya, masih banyak soal yang belum aku kerjakan pula di buku lain.''

''Benar-benar... semua hal sangat mudah bagimu. Aku sudah meminta maaf, aku akan kembali ke kelas.''

Bora pergi meninggalkan Gangga. Namun, ia ditahan oleh Gangga. Gangga membuka tasnya dan mengambil sebuah buku berisi soal-soal ujian masuk universitas.

''Tunggu, sudah lama aku ingin memberikan ini, tapi belum sempat. Ini buku latihan soal untuk ujian masuk universitas. Di sini hanya ada 1% soal dengan skor paling tinggi. Menurutku, mungkin ini bisa membantumu juga. Bagaimanapun aku pasti akan mendapat nilai lebih rendah darimu dan kamu berpikir untuk terus mendapat nilai tertinggikan? Lagipula, tujuan kita berbeda. Ayo kita saling mendukung!''

''Kamu... tidak melihatku sebagai saingan? Kamu tidak pernah mengalahkanku. Jangan munafik'' Bora pergi meninggalkan Gangga. Saat itu, ia merasa paling kejam di dunia hanya dengan menelontarkan kata-kata itu pada temannya sendiri.

Bel berbunyi, tanda ujian percobaan masuk universitas siang itu akan dimulai. Para siswa sudah siap dengan soal-soal yang akan dihadapinya.

Ujian percobaan masuk universitas yang dilalui para siswa siang itu telah selesai, Rhea mengeluh karena ia rasa tidak ada satupun soal yang ia jawab dengan benar. Hampir semua soal yang ia kerjakan dijawab dengan cap cip cup dari kancing seragamnya. Ia mendekati Gangga yang sedang dikerumuni bak semut semut yang membawa makanan. Dengan membawa lembar soal ujian dan coretan jawaban, Rhea memasuki kerumunan tersebut.

Sambil mendesak beberapa orang, ia bertanya dengan sedikit ragu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun