Mohon tunggu...
Rizkikazahra
Rizkikazahra Mohon Tunggu... Penulis - chill bro', chill vibes✨, with the cherry on top🍒

Live, chase, run, happy happy^^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Beri Waktu, yang Termangu Akan Temukan Pelabuhannya

9 Februari 2021   20:45 Diperbarui: 9 Februari 2021   21:02 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bangga, Rhea memberi semangat pula pada Gangga.

 ''Oh, ibumu pasti senang karena kamu masuk jurusan Administrasi Bisnis Hukum Universitas Indonesiakan? Selamat! ''

''Ya begitulah... tapi aku juga sudah bergabung dengan klub perfilman disana. Kali ini ibuku mengijinkannya.''

Melihat semua temannya sangat senang seperti itu, Bora melontarkan pertanyaan pada Rhea dan memberinya selanat.

''Rhea, kadang aku membaca tulisanmu di Instagram, tulisanmu bagus! Tak heran kamu masuk Universitas Airlangga. Aku tahu kamu pasti lolos, kamu penulis hebat. Selamat!''

''Terima kasih. Tapi, kenapa kamu baru menyadari itu sekarang? Ya dengan bantuan Tuhan... aku akhirnya lolos di jurusan Jurnalistik. Aku benar-benar di ujung nasib kala itu.'' Dengan malu --malu kucing, Rhea merendahkan dirinya dari siswa monster belajar itu.


''Kamu juga hebat sekali! Mendapat beasiswa penuh di Universitas Brawijaya. Bora emamng hebat!'' Kale menanggapi pula apa yang telah Bora capai di 17 tahun ini.

Lain halnya dengan Yuri, iia terlihat hanya diam dan menyimak percakapan teman-temannya. Melihatnya seperti itu, Gangga mencoba membuka pembicaraan.

''Dan Yuri, apa alasanmu mengambil jurusan Psikologi?''

''Ah... sebenarnya aku memilih jurusan pendidikan karena permintaan ayahku. Tapi karena aku tidak lolos seleksi nilainya, tiba-tiba aku menemukan apa yang aku minati. Aku ingin membantu anak-anak yang memiliki kesulitan sepertiku.'' Yuri menjawabnya dengan yakin dan disambangi dengan alasannya.

Setelah dilahirkan ke dunia, setiap orang punya perahunya masing-masing. Orang lain tidak bisa mendayung perahu milikmu. Maka dari itu, kita harus mendayung maju tanpa henti. Kami menyelesaikan masa 17 tahun ini bersama dengan hal yang menyenangkan atau hal yang dibenci. Saat ini, usia 18 tahun bukanlah usia anak-anak lagi. Kami sudah melalui waktu bersama. Dan sekarang, kami perlu mendayung perahu ke dermaga kami masing-masing. Kita harus pergi ke arah yang berbeda. Tapi itu tidak masalah. Perjalanan kita tidak hanya sampai di sini. Inilah awalnya. Setiap orang memiliki lautnya masing-masing.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun