"Kau, Rasa dan Gerakan"
Kau adalah senja yang menyelinap ke kulit,
lewat hangat yang tak pernah kusadari tapi selalu kunikmati.
Seperti sensorik yang tak bersuara,
tapi mampu menjeritkan rindu lewat aroma, tatapan, dan luka.
"Kau, Rasa dan Gerakan"
Cintamu menjalar seperti listrik halus,
menyentuh ujung jari, menyulut detak yang nyaris putus.
Motorikku, sang pemberani dalam diam,
menjawab tiap getar hadirmu,
dengan genggaman yang lebih jujur dari seribu kata.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!