Mohon tunggu...
Rizki AhmadYusron
Rizki AhmadYusron Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hidup Sehat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Covid-19 di Indonesia

7 Januari 2021   16:53 Diperbarui: 7 Januari 2021   17:09 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 Sudah dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organisation (WHO). Virus Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Virus ini sangat cepat dalam penyebarannya, dalam waktu dua minggu setelah kasus pertama 1000 pasien teridentifikasi positif. Seminggu kemudian pasien positif melebihi 4600. 

Pada tanggal 18 Maret 2020 mencapai 30000 pasien positif Covid-19 dan 2500 pasien meninggal dunia karena Covid-19 (Spinelli dan Pellino, 2020). Di Indonesia, pertama kali terlaporkan konfirmasi Covid-19 pada tanggal 2 Maret sebanyak dua kasus. Sampai dengan tanggal 16 Maret 2020 ada 10 orang yang dinyatakan positif Covid-19 (Dewi, 2020). Dengan adanya virus Covid-19 di Indonesia berdampak bagi seluruh masyarakat. 

Dampak Covid-19 terjadi pada berbagai bidang seperti Pendidikan dan Ekonomi masyarakat. Pada tanggal 24 Maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID. 

Pada surat edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh. Menurut Isman (dalam Dewi, 2020) pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan pemanfaatan internet siswa dan guru dapat berinteraksi kapan saja dan di mana saja, dan siswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun. 

Siswa dan guru dapat memanfaatkan beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk berinteraksi seperti google classroom, zoom, atau whatsapp group. Dalam interaksi secara online ini, guru dapat menggunakan media pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran. 

Menurut Nurseto (2008), fungsi media pembelajaran dapat ditekankan pada beberapa hal sebagai berikut.

1.Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif

2.Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

3.Mempercepat proses belajar.

4.Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.

5.Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

Selain memiliki fungsi, tentunya media pembelajaran memiliki manfaat, adapun manfaat dari media pembelajaran menurut Hamid dkk (2020) yaitu sebagai berikut.

1.Membantu proses pembelajaran yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.

2.Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran, rasa ingi tahu dan antusiasme peserta didik meningkat, serta interaksi antara peserta didikm pendidik dan sumber belajar dapat terjadi secara interaktif.

3.Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.

Menurut Reiser dan Gagne (dalam Hamid dkk. 2020) media pembelajaran diklasifikasikan menjadi 7 jenis, yaitu:

1.Media Cetak, yang faktor utamanya adalah simbol-simbol berbasis verbal atau tulisan.

2.Media Audio, yang faktor utamanya adalah suara.

3.Media semi gerak, yang faktor utamanya adalah garis, simbol verbal atau tulisan dan gerak.

4.Media visual diam, yang faktor utamanya adalah garis, simbol vernal atau tulisan dan gambar maupun grafik.

5.Media visual gerak, yang faktor utamanya adalah gambar atau grafik, garis, simbol verbal atau tulisan dan gerak.

6.Media audio visual diam, yang faktor utamanya adalah suara, gambar atau grafik, garis dan simbol gerak.

7.Media audio visual gerak, yang faktor utamanya mencakup kelima unsur yang sudah lengkap dan kompleks atau sempurna, yakni suara, gambar atau grafik, garis, simbol verbal atau tulisan dan gerak.

Penyampaian media pembelajaran kepada peserta didik dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial. Media sosial merupakan sebuah media dalam jaringan (online) yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif (Cahyono, 2016). Sehingga pendidik dan peserta didik tidak perlu bertemu secara langsung dalam penyampaian materi menggunakan media pembelajaran tetapi dapat menggunakan media sosial untuk saling berinteraksi secara langsung. Menurut Puntoadi (dalam Fitriani, 2017) beberapa macam media sosial yaitu:

1.Bookmarking

Berbagi alamat website yang menurut bookmark menarik minat mereka.

2.Content Sharing

Melalui situs-situs content sharing orang-orang menciptakan berbagai media dan mempublikasikannya dengan tujuan berbagi kepada orang lain.

3.Wiki

Beberapa situs wiki yang memiliki berbagai karakteristik yang berbeda seperti wikipedia yang merupakan situs berbagi pengetahuan, wikitravel yang memfokuskan dalam informasi tempat.

4.Flickr

Situs milik yahoo yang mengkhususkan pada berbagi gambar dengan kontributor yang ahli dalam bidang fotografi dari seluruh dunia.

5.Social Network

Aktivitas yang menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh situs tertentu untuk menjalin hubungan, interaksi dengan sesama.

6.Creating Opinion

Media sosial yang memberikan sarana untuk berbagi opini dengan orang lain di seluruh dunia.

Adapun manfaat dari media sosial menurut Puntoadi (dalam Fitriani,  2020) yaitu:

1.Dapat menjadi media untuk berkomunikasi, berdiskusi, bahkan mendapatkan popularitas di sosial media.

2.Dengan adanya sosial media, masyarakat cenderung menggunakan smartphone dan melihat berbagai informasi yang mereka inginkan.

3.Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan konsumen.

4.Media sosial memiliki sifat viral. Viral berarti memiliki sifat seperti virus yaitu menyebar dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun