Mohon tunggu...
RIZKA PRATIWI
RIZKA PRATIWI Mohon Tunggu... Lainnya - Student of Hamka University

feb.uhamka.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Money

Paradigma Perekonomian di Indonesia

29 Oktober 2020   01:41 Diperbarui: 29 Oktober 2020   01:59 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

- Neraca Ekonomi Nasional

Pada tahun 1955-1965 anggaran pemerintah mengalami defisit sebesar 137% dari pendapatan. Dikarenakan situasi tersebut, membuat negara harus berhutang ke luar negeri.

2. Masa Orde Baru (1966-1998)

Dilaksanakan ke dalam empat tahap yaitu tahap penyelamatan, rehabilitas, konsolidasi, dan stabilisasi. Kemudian diberlakukannya kebijakan tiga Undang-Undang baru tentang Perbankan dan kebijakan Anggaran Berimbang. Selain itu, pemerintah juga melaksanakan program Pembangunan Jangka Panjang (PELITA). 

Pelita I                     : menitikberatkan pada pemeliharaan stabilitas perekonomian, pertumbuhan ekonomi sebesar 8,56% per tahun.

Pelita II                   : menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan sebesar 6,96% per tahun.

Pelita III dan V    : menitiberatkan pada pemerataan hasil pembangunan, pertumbuhan Pelita III sebesar 6,02% pertahun; Pelita IV 5,21%; Pelita V                                              6,76% per tahun.

3. Masa Reformaasi (1998- sekarang)

Di masa reformasi, pemerintah melakukan beberapa program penyehatan ekonomi Indonesia.

- Kebijakan Fiskal

- Kebijakan Moneter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun