Senin pagi tiba tanpa aba-aba. Di ruang kantor, suasana masih sepi. Para karyawan berdatangan dengan langkah kaki yang masih terasa berat setelah liburan panjang. Beberapa dari mereka masih terlihat mengantuk, sementara yang lain mencoba memancing semangat dengan secangkir kopi di tangan.
Di area ruang rapat, meja-meja masih terlihat berantakan dengan tumpukan dokumen dan sisa-sisa meeting sebelum liburan. Sebuah whiteboard besar masih tergantung dengan daftar-daftar pekerjaan yang belum terselesaikan. Keheningan pagi ini terasa seperti permulaan yang menantang setelah hari-hari yang santai.
Manajer berkeliling dengan senyum ramahnya, mencoba mencairkan ketegangan dan mengembalikan semangat yang mulai pudar. Mereka memberikan sapaan hangat kepada setiap karyawan, berusaha menginspirasi mereka untuk kembali fokus pada tugas-tugas yang menanti.
Di sebelah kiri ruang kerja, terdengar suara keyboard yang berdentum pelan. Seorang karyawan tampak serius menatap layar monitor, mencoba mengejar ketinggalan yang terjadi selama liburan. Tugas-tugas yang menumpuk membuatnya terlihat sedikit stress, namun tekadnya tidak surut.
Sementara itu, di sudut ruangan, terdapat obrolan ringan antara beberapa rekan kerja yang tampaknya belum bertemu sejak liburan. Mereka saling bertukar cerita tentang pengalaman masing-masing selama waktu luang yang mereka habiskan, menciptakan atmosfer keakraban yang hangat di tengah-tengah pekerjaan yang menanti.
Walaupun suasana masih terasa berat, tetapi semangat untuk memulai kembali rutinitas pekerjaan mulai menggelora. Di meja-meja kerja, laptop-laptop mulai menyala satu per satu, menandakan bahwa kantor ini telah siap kembali beroperasi penuh.
Jam-jam berlalu, dan suasana kantor mulai hidup kembali. Telepon berdering, email masuk dengan cepat, dan ruang rapat kembali diisi dengan pertemuan-pertemuan yang penting. Dengan semangat yang baru, para karyawan siap menghadapi tantangan yang ada di depan, menyelesaikan tugas-tugas dengan penuh dedikasi setelah liburan yang menyegarkan.
