Mohon tunggu...
Arisman Riyardi
Arisman Riyardi Mohon Tunggu... Lainnya - its me! hey...

Jika anda berfikir disini terlalu sunyi, yuk ke www.riyardiarisman.com !

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Main, Makan, dan Nonton Gratis di Perayaan Ulang Tahun KOMiK yang Berkesan

31 Agustus 2019   22:33 Diperbarui: 31 Agustus 2019   22:59 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terima kasih kalian atas keseruan hari itu.... pic from camera riyardiarisman

Antara sedih, bingung, dan bangga. Tepatnya saya tak tahu apa yang saya rasakan saat itu. Saya tetap tertawa sekaligus kepo dan sedikit bertanya-tanya kenapa harus tutup. Akan direvitalisasi menjadi pusat kebudayaan dunia, kalau tak salah info yang saya dapat.

Acara selanjutnya adalah maraton nonton, film pertama yaitu Perburuan yang disutradarai oleh Richard Oh, kemudian lanjut film kedua Bumi Manusia yang disutradarai Hanung Bramantyo, dan keduanya diangkat dari masterpiece tulisan Pramoedya Ananta Toer. And im so excited!!! Selain dari filmnya, tempat saya nonton pun juga, bisa dibilang saya bagian dari sejarah hari terakhir TIM XXI beroperasi.

Film Terpana (2016) adalah karya Richard Oh yang paling saya ingat. Saya terbilang suka dengan film tersebut di kala banyak orang bilang film itu membuat sakit kepala. Tapi saya tetap 'terpana' mulai dari alurnya, pemain, hingga ending dan hal-hal yang membuat saya bingung di dalam film, saya tetap suka cara pengemasannya.

Di Film Perburuan pun sama, suasana gelap di film ini membuat dan seakan mengajak saya untuk terus tahu bagaimana rasanya, memahami, dan meresapi apa yang dirasakan Hardo (Adipati Dolken) saat bersembunyi hingga diburu.

pic by riyardiarisman
pic by riyardiarisman

Lain halnya dengan Bumi Manusia. Entah kenapa film ini membuat saya bahagia di tengah kisahnya yang cukup mengharukan. Saya suka sekali bagaimana film ini sangat detail dalam eksekusinya, yang paling saya lihat sih dari kostum, di mana film ini tak hanya memperhatikan kostum pemeran-pemeran penting tapi juga figurannya. Bagi saya film ini mengajarkan arti dari menghargai sebuah proses, apapun hasil akhirnya.

Bagi orang yang belum membaca novelnya, mungkin Bumi Manusia berhasil menumbuhkan rasa simpatik kita terhadap tokoh-tokoh yang secara tak sadar merepresentasikan isu-isu yang ada. Mengajak kita memahami dan berpikir, kemudian belajar.

Pada akhirnya, sebuah karya film akan kembali pada sudut pemikiran para penontonnya, jika sama dengan Sang Sutradara, berarti film itu berhasil dan berkesan. Seperti hari itu, perayaan ulang tahun kelima KOMiK yang tak ingin saya lupakan. Sebuah perjalanan dari mengenal sejarah, makan yang bersejarah, dan menjadi sejarah. Saya pikir hari itu juga unik, hehe.

Terima kasih kalian atas keseruan hari itu.... pic from camera riyardiarisman
Terima kasih kalian atas keseruan hari itu.... pic from camera riyardiarisman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun