Mohon tunggu...
Risya TopanBasuki
Risya TopanBasuki Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

Risya Topan Basuki, asal Kediri lahir pada tanggal 11 Januari 2000 dengan memiliki hobi sepak bola, futsal. dan bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Posyandu pada Program Stunting di Desa Kalasan Kabupaten Kediri

8 Desember 2022   07:27 Diperbarui: 11 Desember 2022   19:10 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Edukasi gizi sebagai upaya pencegahan stunting pada balita merupakan salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan yang berkelanjutan dan tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDG's) (WHO, 2018). Upaya pencegahan stunting secara efektif dapat dilakukan pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan, terutama pada saat kehamilan (Mistry, Hosain, Arora, 2019; Dhaded, et al, 2020). 

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti program stunting di Desa Kalasan ini sudah semakin membaik dalam hal pencegahannya dan hampir tidak ada bayi yang terkena kekurangan gizi sehingga semua keluarga merasa baik dan senang dengan adanya posyandu dan juga program stunting yang sudah berjalan beberapa tahun ini. Posyanndu ini dikatakan sangat membantu sekali bagi masyarakat terutama bagi ibu yang memiliki bayi atau balita. 

Dalam hal ini kesehatan bagi semua kalangan masyarakat khususnya bagi balita dan ibu menyusui merupakan sesuatu yang sangat penting bagi para medis, karena bayi masih sangat rentan terkena berbagai macam penyakit yang bisa kapan saja membuat mereka terserang virus. Sehingga dalam kegiatan posyandu ini diharapkan dapat membantu balita dan ibu menyusui agar mengerti cara dan penanganan yang terbaik agar balita dapat terhindar dari berbagai penyakit tersebut.

KESIMPULAN

Dalam upaya pencegahan stunting pada balita ini sudah selayaknya diberitahukan pada setiap ibu dan keluarga agar balita mereka terhindar dari penyakit yang menyebabkan bayinya terkena kekuarangan gizi. 

Disini peran posyandu sudah dapat dikatakan baik agar memberikan segala pengetahuan dan bantuan dalam imunisasi serta kegiatan lainnya seperti mendatangi beberapa keluarga yang memiliki bayi dengan memberikan pengetahuan serta mengajarkan cara yang dapat mencegah terjadinya penyakit stunting pada bayi. 

Stunting pada balita di Desa Kalasan ini sendiri dapat dikatakan hampir tidak ada, namun peran posyandu juga tidak berhenti disini agar mencegah akan terjadinya hal tersebut sehingga terwujud masyarakat sehat dan keluarga bahagia. Edukasi 'Centing Serasi' (Cegah Stunting melalui Pesan Gizi Seimbang secara Berseri) terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap kader Posyansdu di wilayah Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. 

Oleh karena itu rekomendasi yang dapat diberikan dari hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah: 1. Melakukan edukasi Cemting Serasi secara luas, dilakukan terhadap kader lainnya di wilayah yang menjadi lokus stunting; 2. Melakukan tindak lanjut kegiatan ini dengan meneruskan edukasi kepada sasaran utama yaitu ibu hamil, ibu balita, dan elemen keluarga atau pihak terdekat lainnya yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan balita.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas provinsi Jawa Timur2016. Profil Kesehatan Jawa Timur.

Surabaya:  Dinkes  Provinsi  JawaTimur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun