Bila waktu dapat ku putar ke arah berlawanan
Maka aku akan kembali ke waktu itu
Waktu dimana aku bertemu dengan pria itu
Pria yang ku kenal sebagai pria yang temanku sukai
Pria dengan tubuh kecil, berkulit sawo matang dan pria yang jarang ku dengar suaranya
Pria yang tak pernah mencatat tulisan pada buku ku pada saat itu
.
Pria itu ku sebut saja penolong saat ini
Pria yang dulu tak pernah ku tahu apa apa tentangnya
Tak peduli apa yang dia lakukan
Dan tak pernah mengharapkan kabarnya
Kini menjadi sebuah kecemasan untukku setiap detiknya
.
Pria itu hadir sebagai penolong untukku
Pria yang mampu meruntuhkan benteng ku
Yang mampu mencairkan ku
Dan yang menggenggam tanganku
Dia pria baik sampai detik ini
Dia yang mengenalkan ku pada Tuhan yang selama ini aku lupakan
Dia mengajariku banyak hal, termasuk luka
.
Aku sering kali mengutuknya kini
Mencacinya bahkan tak segan membuat keributan dengannya
Bukan karena dia tak baik dan melukai
Tapi karena aku belum terbiasa tanpa kehadirannya.
.
Aku kadang lupa suatu hal
Dia datang bukan untuk jadi yang terkahir dan menemani masa tua
Tapi dia hanya pertolongan yang Tuhan kirim agar aku jauh lebih baik lagi.
Tuhan mau aku selalu mengingat Nya
Namun aku lalai, malah terlalu mencintainya
Hingga Tuhan cemburu dan mengambil dia kembali
Ini pecutan untukku agar aku kembali padaNya