Mohon tunggu...
RISSA SEPHIA UTAMI
RISSA SEPHIA UTAMI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pendidikan dalam Bidang Media Pembelajaran Abad ke-21

18 Mei 2022   22:10 Diperbarui: 18 Mei 2022   22:13 3081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti yang kita tahu pada zaman ini kita berada pada abad 21 yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semua kehidupan menyentuh teknologi baik ekonomi, sosial-budaya tak terkecuali dengan pendidikan. Pemanfaatan teknologi dan informasi sangat bermanfaat terutama dalam proses pembelajaran. 

Dibandingkan dengan zaman dahulu yaitu masih dengan kontemporer, pada abad ke 21 ini media pembelajaran lebih canggih karena difasilitasi dengan komputer/laptop, gadget, internet dan berbagai aplikasi yang memudahkan siswa untuk mencari berbagai informasi. Media pembelajaran adalah merupakan faktor yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran    di    sekolah    karena    dapat membantu proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa ataupun sebaliknya. 

Namun tetap saja sebagaimana menurut Yuniani, dkk (2019) Teknologi seharusnya tidak dan tidak akan pernah   menggantikan   pendidikan, tetapi membantu praktek pendidikan, meningkatkan   efisiensi   pengajaran, dan meningkatkan pengalaman belajar peserta didiknya. Adapun berbagai platform pembelajaran tersedia sebagai bentuk inovasi dalam dunia pendidikan di antaranya yaitu ruang guru, zenius, brainly dan lain sebagainya.

Canggihnya teknologi yang ada saat ini menghasilkan sarana dan prasarana baru sebagai media penunjang dalam proses pendidikan dimana metode pembelajaran tidak lagi selalu bergantung pada guru ataupun buku saja sebagai sumber utama pendidikan saat ini, tetapi lebih kepada pengembangan potensi peserta didik dan lebih mengoptimalkan proses serta hasil dari suatu pembelajaran dengan media berbasis teknologi sebagai alat penunjangnya, seperti  LCD projector, komputer, internet, dan lain sebagainya yang dapat dimanfaatkan  sebagai  media  dan  sumber belajar  dalam  rangka  untuk  meningkatkan  kreativitas, keterampilan, maupun  kecakapan setiap peserta didik (Mulyono & Ampo, 2020). 

Adapun pengertian sarana dan prasarana menurut Yuwono dalam Andriyani (2020) yang menyatakan bahwa sarana merupakan segala hal dalam bentuk alat ataupun peralatan yang digunakan untuk kelengkapan setiap ruangan atau gedung dalam menjalankan fungsinya guna meningkatkan kualitas dan hubungan hasil layanan maupun produknya. 

Sedangkan Prasarana adalah perangkat penunjang utama suatu usaha supaya mencapai tujuan baik meliputi bangunan, lahan, gedung, maupun ruangan yang ada di dalamnya.

Dalam Haliza (2022), Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Rencana pembelajaran merupakan penyempurnaan, penyempurnaan, dan pengembangan lebih lanjut dari kurikulum.

Tentu saja, guru perlu mempertimbangkan tidak hanya persyaratan kurikulum, tetapi juga keadaan, kondisi umum, dan potensi masing-masing sekolah ketika merencanakan pelajaran. 

Hal ini tentu saja akan berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah.

 Strategi adalah rencana atau kebijakan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan, sehingga keputusan yang dibuat dalam rangka pengembangan strategi pembelajaran memerlukan pertimbangan-pertimbangan guru menyangkut fokus kurikulum, pengetahuan dan pengalaman yang akan diberikan kepada peserta didik, minat peserta didik, gaya belajar peserta didik, dan tingkat perkembangan siswa, yang secara keseluruhan menyangkut model pembelajaran yang dipilih oleh guru.

Pemanfaatan teknologi sebagai bahan penunjang pendidikan pada pembelajaran abad 21 perlu mempertimbangkan dalam hal kualitas dan kuantitas, baik guru, siswa, serta sarana dan prasarana yang menunjang penggunaan teknologi dimana teknologi dalam pembelajaran mempunyai sasaran akhir untuk memudahkan peserta didik dalam proses belajarnya (Nunuk et al., 2018). 

Melalui pemanfaatan teknologi pada proses pembelajaran peserta didik akan lebih mudah dalam menerima dan memahami materi pembelajaran. Dengan begitu, teknologi yang biasa dikembangkan dalam pendidikan adalah pada media pembelajaran (Habib, dkk, 2020).

Menurut Fitriyadi  (2013) terdapat banyak manfaat dari teknologi informasi bagi pendidikan yang diantaranya : 1) materi belajar yang telah dikembangkan dapat dengan mudah diakses oleh peserta didik di mana saja; 2) dengan jaringan TIK memungkinkan adanya interaksi antar siswa dan guru tanpa batas serta pengembangan program pembelajaran yang lebih luas dan tidak terbatas; 3) sistem manajemen keuangan dan sumber daya dapat menggunakan data yang dihasilkan oleh TIK di berbagai tingkat analisis untuk meningkatkan sistem pelayanan; 4)  siswa dari lokasi yang berbeda dapat belajar dan berbagi sumber belajar bersama-sama melalui teknologi tersebut; serta 5) guru dari tempat yang berbeda dan dengan perspektif yang bervariasi dapat saling berbagi pengalaman untuk mengembangkan sumber-sumber belajar.

Hidayat & Patras selanjutnya menjelaskan kebutuhan pendidikan abad 21 menurut Patrick Slattery dalam bukunya yang berjudul "Curriculum Development In The Postmodern" yaitu pendidikan yang berdasarkan pada beberapa konsep berikut:

Pendidikan harus diarahkan pada perubahan sosial, pemberdayaan komunitas, pembebasan pikiran, tubuh dan spirit (mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Dorothy}

Pendidikan harus berlandaskan pada 7 hal utama (mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Thich Nhat Hanh}, yaitu tidak terikat pada teori, ideology, dan agama; jangan berpikir sempit bahwa pengetahuan yang dimiliki adalah yang paling bena r; tidak memaksakan kehendak pada orang lain baik dengan kekuasaan, ancaman, propaganda maupun pendidik an; peduli terhadap sesame; jangan memelihara kebencian dan amarah; jangan kehilangan jatidiri; jangan bekerja di tempat yang menghancurkan manusia dan alam.

Konteks pembelajaran, pengembangan kurikulm dan penelitian diterapkan sebagai kesempatan untuk menghubungkan siswa dengan alam semesta (mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh David Ort)

Membuat guru merasa sejahtera dalam kegiatan pembelajaran (mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Dietrich Bonhoeffer)

Pendidikan yang mengimplementasikan visi 21th century.

21th century readiness merupakan kesiapan dalam menyambut abad 21. UNESCO telah membuat 4 (empat) pilar pendidikan untuk menyongsong abad 21, yaitu:

Learning to how (belajar untuk mengetahui)

Learning to do (belajar untuk melakukan)

Learning to be (belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai individu mandiri yang berkepribadian)

Learning to live together (belajar untuk hidup bersama)

Pendidikan yang membangun kompetensi "partnership 21st Century Learning" yaitu framework pembelajaran abad 21 yang menuntut peserta didik memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan dibidang teknologi, media dan informasi, keterampilan pembelajaran, inovasi, keterampilan hidup

Inovasi pendidikan pada bidang media pembelajaran abad 21 sangat diharapkan dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi keberlangsungan pendidikan di Indonesia. 

Dalam hal tersebut terdapat rincian inovasi pendidikan yang perlu diperhatikan seperti memenuhi kebutuhan belajar di abad 21; dimana konteks mengajar diarahkan hal  yang dapat membawa perubahan yang baik, dalam konteks belajarnya bisa diarahkan kepada yang menguhubungkan siswa dengan keadaan terkini dan alam semesta, hingga kepada guru lebih sejahtera dalam pembelajaran di abad 21 ini.

Selain hal-hal tersebut, inovasi pendidikan pada abad 21 ini telah mengijakan kaki pada pembedayaan media pembelajaran berbasis IPTEK seperti perangkat lunak dalam aplikasi yang mudah digunakan seperti; Ruang Guru, Brainly, Jenius, Pahamify, Rumah Belajar, dan lain sebagainya. Keberadaan inovasi media pembelajaran tersebut diharapkan dapat menjadi solusi pembelajaran sekaligus menjadi sarana yang tepat dan terma[pil dalam memudahkan siswa belajar dan mengahadapi era abad 21.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun