Tidak banyak yang tahu, jika Desa Tegalombo memiliki perpustakaan desa. Kurangnya sosialisasi dari pengelola ke masyarakat, serta kurangnya penguasaan media sosial sebagai sarana promosi perpustakaan desa oleh pengelola, membuat perpustakaan ini nyaris tidak pernah ada yang berkunjung dan meminjam buku.
Perpustakaan Desa Tegalombo berada satu lokasi dengan Balaidesa Tegalombo, yang beralamat di Jalan Raya Tayu - Puncel KM. 14. Perpustakaan Desa Tegalombo, berdiri sejak 2014 dengan nama “Mutiara Ilmu”. Sampai saat ini, koleksi buku yang ada di perpustakaan desa banyak yang using dan sudah tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang.
Menurut Standar Perpustakaan Desa yang dikeluarkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Desa/ Kelurahan yang menyebutkan bahwa “Perpustakaan memiliki jumlah koleksi paling sedikit 1.000 judul.”
Oleh karena itu, Risma mengajak pemuda dan pemudi IPNU/IPPNU ranting Tegalombo dan Pemuda GITJ Tegalombo untuk membagikan poster dan menggalang donasi buku bagi yang bersedia mendonasikan buku atau donasi dalam bentuk uang.
Sampai artikel ini dibuat sudah terkumpul 40 buah buku, dan sebagian telah diserahkan kepada Ketua Pengelola Perpustakaan “Mutiara Ilmu”, yaitu Bu Sri Sayekti.
Risma juga membuatkan instagram resmi perpustakaan Desa Tegalombo, yang kemudian akan dikelola pemuda IPPNU selepas KKN usai. Kegiatan ini untuk menarik minat warga agar mau membaca, karena membaca adalah ladang ilmu yang kemudian bisa mengubah pola pikir dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Kurangnya buku bacaan yang relevan dengan kondisi saat ini, Risma berharap, gubernur, bupati, terutama Kepala Desa Tegalombo dapat bertanggunng jawab untuk menulis dan menyediakan buku-buku baru yang dibutuhkan. Misalnya dengan buku bacaan yang berkaitan dengan asal usul kearifan lokal daerah, info geografis, dan potensi yang dapat dikembangkan dari suatu daerah.
Penulis: Risma Wiki Hamidah
Editor: Lusi Nur Ardhini, S.Psi., M.Psi.