Mohon tunggu...
Risman Panigfat
Risman Panigfat Mohon Tunggu... Buruh - Dapur Emas

fokaaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepalan Tangan

14 Oktober 2020   13:59 Diperbarui: 14 Oktober 2020   14:01 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Petang kian melahap, api-api semangat tak pernah padam di ubun-ubun, kami berharap, penguasa bebal tertampar sadar

Selangkah pun kami tak gentar. 

Selagi penguasa sedang berdansa. Minum anggur dan makan steak

Hati ini larah bergemuruh ingin merong-rong para penguasa yang jembel

Tembakan gas air mata beruntun ke arah kami, rasanya kami seorang mahfia bajingan

Yang harus kau tahu perjuangan kami adalah tugas yang mulia, tak perlu kau kotori

Menyelamatkan umat dari keterpurukan, penindasan, dan kezoliman kini tanggung jawab kami

Bukan pertunjukan ketololan dengan cara yang tak senonoh

Kami dididik menjadi pemikir, guru dan imam, bukan menjadi pengecut di bangsa sendiri

14/10/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun