Mohon tunggu...
Risma Fitriyani
Risma Fitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka menulis dan literasi, sesuai dengan bidang bahasa dan sastra serta juga cinta lingkungan melalui program beasiswa Pertamina Sobat Bumi untuk menghijaukan bumi.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Tak Pernah Kusangka, jika Sampah, Maggot, Lele, dan Kangkung itu Bersahabat

6 September 2025   21:49 Diperbarui: 6 September 2025   22:00 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Pernah kalian pikirkan tidak? Jika ember di sekitar kita ternyata dapat disatukan dengan lele dan kangkung. Wah, fakta yang menarik, bukan?

Mari bermetafora dengan aku, Risma Fitriyani, penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi Untirta, yang terjun payung ke aksi "Bumiku Asri, Pangan Berdikari" dengan membawa sekantong keberanian menyelami warga Komplek Untirta melalui aksi tuntaskan sampah, budidaya maggot, budikdamber ikan lele dan kangkung. Perjalanan yang akan aku selami berkali-kali, mengapa? Karena rasanya nikmat.

Bagaimana tidak, aku yang sehari-harinya bertemu dengan buku sastra dan bahasa disuguhi tantangan aksi untuk menjaga bumi, seperti dihidangkan durian ketika musim hujan, tak akan aku sia-siakan meski hanya tinggal selendir.

Cukup bermetafora, mari balik ke realita. Kalian tahu? Semua yang indah ternyata tidak semulus hidung mancung. Faktanya, perjalanan aku ke tempat aksi terhambat karena oli motor bermasalah. Kupikir aman saja, yang terpenting tidak terlambat. Yap, aku pulang pergi antar rumah--kampus dengan jarak 1 jam 30 menit dan itu letak serunya, karena harus berangkat subuh menggunakan motor sambil menikmati sunrise.

Banyak hal yang terjadi ketika aksi yang kurasakan, jika dihitung bisa melebihi 10 jari yang ada. Dari capacity building pertama, aku sudah terheran-heran, "Hah?! Budikdamber?" Nama yang aneh dan menggelikan lidah, mungkin memang karena asing dan tak terbiasa dengar. Sialnya, ketika capacity building pertama jaringanku terhambat karena mati listrik, sehingga aku harus mencari tahu "Apa itu budikdamber?" melalui informasi mulut ke mulut dari teman PF12 Untirta yang hadir.

Pengetahuan pertamaku tentang budikdamber adalah "-ber"-nya ternyata akhiran dari kata ember, menarik sekali, bukan?

Aku berpikir keras, "budik" itu budidaya, loh? Tidak ada huruf k, lalu apa?

Kalian tahu? Ternyata hanya "bud" untuk "budidaya," "ik" untuk "ikan," dan "dam"-nya untuk "dalam." Jadi, budikdamber adalah budidaya ikan dalam ember. Ikan apa? Bisa lele atau nila, sesuaikan dengan keinginan. Tentunya kegiatan aksi Sobat Bumi Untirta memilih untuk budikdamber ikan lele, karena aku suka lele... hehe bohong. Lebih tepatnya, karena ikan lele bibitnya lebih murah tetapi banyak permintaan pasar, sehingga lele akan lebih cepat terjual dibanding nila. Simpelnya begini, hampir seluruh Indonesia banyak warung "pecel lele," bukan "pecel nila." Jadi, gimana Sobi, tertarik untuk mulai budikdamber atau tetap diam hanya membaca artikel?

Yuk, baca cerita menarik dariku dalam perjalanan aksi kali ini!!

Ini kali pertama aku aksi untuk bumi sebagai penerima Beasiswa Pertamina Foundation. Senang rasanya bisa bekerja sama dengan kakak-kakak PF11 dalam menyukseskan kegiatan budikdamber ikan lele dan kangkung.

Hal yang paling memalukan buat aku, ketika aku melihat hewan paling kecil dan menggelikan berada di satu toples dengan jumlah banyak, spontan aku teriak, "Ih kok belatung dikumpulkan!" di hadapan semua orang. Kalian tahu? Ternyata itu maggot!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun