Mohon tunggu...
Riski AnandaPutra
Riski AnandaPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Memiliki karakter yang suka menolong, punya pendirian teguh dan tidak pantang menyerah, serta senantiasa bersyukur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Interaktifnya Siswa-siswi Kelas 5, SDN Tunggulwulung 1 dalam Program Sosialisasi Keberagaman Budaya Nusantara

1 Mei 2024   22:35 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:02 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 29 April, 2024. Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang melakukan sosialisasi mengenai "Keberagaman Budaya Nusantara" yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan. Sosialisasi ini dilaksanakan bertempat di SDN Tunggulwulung 1 dengan target siswa-siswi kelas 5 SD. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengenalan tentang banyaknya keragaman budaya nusantara dan juga memberikan pemahaman tentang toleransi dalam berkehidupan sosial.

Program sosialisasi ini membawa nuansa kehangatan dan kecerian sejak pukul 07.30 hingga 09.30 pagi. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa memaparkan materi dengan begitu bersemangat karena interaktifnya siswa-siswi terhadap materi yang dipaparkan. Menurut Rafnika selaku pemateri, "Adik-adik sangat interaktif dan antusias dalam menjawab pertanyaan yang kami berikan sehingga kami sebagai pemateri tidak merasa diabaikan karena mereka mendengarkan materi itu". Semangat yang membara dari salah satu mahasiswa Kampus UM ini sebagai bukti tanggung jawabnya untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut. Materi yang diberikan kepada siswa-siswi ini sangat ringan dan dapat dipahami dengan baik, dimulai dari pengenalan tentang tarian adat kecak asal bali, honai yang merupakan rumah adat papua, hingga alat musik tradisional angklung yang berasal dari jawa barat dan masih banyak lagi. Sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat identitas budaya nusantara serta saling menghargai dan menghormati satu sama lain, kegiatan ini menjadi titik awal bagi perjalanan mendalam untuk mengenal kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.

Pemaparan Materi
Pemaparan Materi

Dengan berbagai rangkaian kegiatan yang menyenangkan dan informatif, para siswa diajak untuk interaktif dalam menjelajahi keberagaman budaya indonesia melalui cerita, bernyanyi, serta memainkan puzzle. Dengan adanya interaksi langsung dengan siswa-siswi, para mahasiswa juga dapat belajar bagaimana cara berinteraksi dan juga belajar menjadi guru dengan terjun ke lingkungan sekolah. Program ini juga menjadi wahana bagi pembelajaran yang menyeluruh. melalui diskusi dan presentasi, para siswa-siswi diajak untuk menggali pemahaman yang lebih tentang pentingnya menjaga dan menghormati keberagaman budaya sebagai keutamaan warga negara Indonesia yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Interaktifnya siswi kelas 5 SDN TUNGGULWULUNG 1 
Interaktifnya siswi kelas 5 SDN TUNGGULWULUNG 1 


Sebagai sebuah negara yang kaya akan budaya, Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah ruah yang dikemas dalam bentuk keberagaman budaya. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, setiap daerah memiliki ciri khas budaya yang unik dan menarik untuk dipelajari. Namun, sangat disayangkan dalam era globalisasi ini, keberagaman budaya sering kali terancam oleh arus homogenisasi budaya yang datang dari luar. Inilah yang membuat pentingya sebuah program sosialisasi budaya nusantara seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang atau biasa disingkat Kampus UM ini. melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya diajak untuk mengenal keberagaman budaya Nusantara secara teoritis, tetapi juga secara langsung merasakan keunikan dan keindahan budaya-budaya tersebut melalui games yang juga diadakan. "Saya senang ketika berinteraksi dengan seluruh adik-adik dalam game puzzle karena itu adalah cara yang menyenangkan untuk belajar dan berinteraksi dengan mereka...". kutipan tersebut merupakan wawancara yang didapatkan dari salah satu mahasiswa Kampus UM yang menjadi pemandu games. Menurut dia, para siswa-siswi sangat bersemangat untuk menyelesaikan game puzzle tersebut hal itu dapat menambah kehangatan yang ada dalam ruang kelas.

Momen kerja sama menyusun puzzle
Momen kerja sama menyusun puzzle

Selain games yang sangat seru, para mahasiswa Kampus UM melakukan Ice breaking di sela-sela pemaparan materi guna membuat para adik-adik tetap senang dan tidak bosan berada di kelas. Kegiatan ice breaking yang dilakukan berupa tepuk 369, tepuk ini berasal dari ide salah satu mahasiswa guna untuk melatih fokus siswa-siswi. Cara bermain tepuk 369 ini, para siswa-siswi diminta untuk berhitung dari angka 1 hingga seterusnya, tetapi saat muncul angka 3,6, dan 9 para peserta tidak boleh menyebutkan angka tersebut, melainkan harus menepuk tangan. hal ini sangat melatih fokus mereka sehingga mereka sangat antusias dalam mendengarkan hitungan yang bergilir dari teman sebangkunya. Ada juga beberapa anak yang gagal dalam mengikuti aturan tersebut, sehingga karena mereka melanggar aturannya, mereka diminta untuk maju berdiri di depan kelas dan menyanyikan lagu lagu daerah sebagai bentuk hukuman. Total yang tidak fokus dalam Ice Breaking tersebut sebanyak 5 anak, meskipun dikategorikan sebagai hukuman karena tidak fokus dalam berhitung, mereka begitu gembira berdiri di depan untuk bernyanyi menyanyikan lagu daerah. Hal ini sentak memicu tawa bahagia karena banyak dari mereka yang salah menyanyikan lagu-lagu tersebut.

Kegiatan saat ice breaking
Kegiatan saat ice breaking

Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan penulisan pesan dan kesan dengan tujuan melihat seberapa senangnya mereka dalam kegiatan tersebut. Adapun penulisan kesan dan pesan di tulis dalam kertas buffalo berbagai macam warna. Penulisan pesan dan kesan tersebut tidak ada unsur pemaksaan dan murni dari hati masing-masing siswa-siswi. "Hai kak niken, sehat selalu ya. Halo kak Salma, kakak mirip Adel JKT48 tau. Hai kak Vita, kakak tau Muthe JKT48 gak? Btw sehat selalu kak!. Maaf ya kakak yang gak aku tulis soalnya lupa namanya". Kutipan tersebut merupakan ujaran salah seorang adik-adik kelas 5 SDN TUNGGULWULUNG 1 ini, mereka begitu bahagia dengan adanya para mahasiswa Universitas Negeri Malang yang memberikan kehangatan dan keceriaan di hari Senin pagi tersebut.

Pesan dan kesan yang ditulis oleh siswa-siswi
Pesan dan kesan yang ditulis oleh siswa-siswi

Setelah penulisan kesan dan pesan oleh siswa-siswi SDN TUNGGULWULUNG 1 ini, tiba saatnya dibagian yang membahagiakan mereka semua, kegiatan ini merupakan pembagian hampers kecil-kecilan yang dibagikan oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Malang kepada tiap anak tanpa terkecuali, kegembiraan dan kebahagiaan terpancarkan dari wajah mereka saat ketika hampers mulai dibagikan. Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan foto bersama seluruh para siswa-siswi SDN TUNGGULWULUNG 1.

Pembagian hampers kepada siswa-siswi
Pembagian hampers kepada siswa-siswi

Salah satu aspek penting dari program ini adalah penerapan pendidikan berkualitas dengan fokus pendidikan karakter. Para siswa-siswi diajarkan untuk memiliki karakter yang berbudi pekerti luhur dan dapat menjunjung tinggi Negara Indonesia tercinta, mereka diajak untuk terlibat secara aktif dalam berbagai aktivitas yang memungkinkan mereka untuk merasakan langsung kekayaan budaya nusantara. Selain itu, kegiatan diskusi dan presentasi juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk berbagi pemikiran dan pengalaman mereka tentang keberagaman budaya. Contohnya saja, dari pengakuan salah satu siswi di kelas tersebut, dia mengatakan bahwa mereka pernah tampil menyanyikan lagu sajojo yang berasal dari Papua. siswi bernama Bening itu mengaku juga pernah memainkan angklung untuk acara sekolah. Betapa cintanya mereka terhadap kebudayaan-kebudayaan indonesia. Hal ini tidak luput dari pihak sekolah yang mampu memfasilitasi setiap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh para siswa-siswi kelas 5 SD ini.

Namun, dibalik keceriaan dan semangat yang terpancar dari kegiatan ini. Kita juga tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa tantangan besar masih menghadang di depan. Salah satunya adalah masalah toleransi di tengah masyarakat yang semakin kompleks dan dinamis. Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang beragam budaya, namun masih terdapat ketidakpahaman dan bahkan konflik antar kelompok karena perbedaan-perbedaan tersebut. Toleransi adalah kunci untuk menciptakan harmoni dan persatuan ditengah keberagaman budaya. Tanpa toleransi, keberagaman tersebut bisa menjadi sumber konflik dan pertentangan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menanamkan sikap saling menghormati dan menerima perbedaan, serta membangun dialog yang konstruktif dan inklusif. Dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh para mahasiswa Universitas Negeri Malang tersebut, tidak hanya sosialisasi yang dilakukan, mereka juga mewawancarai salah satu guru yang berada di lingkungan sekolah tersebut. Perihal yang ditanyakan adalah keberlangsungan toleransi yang ada di lingkungan sekolah. Adapun pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Menurut ibu/bapak seberapa pentingnya toleransi diajarkan kepada siswa sekolah dasar terutama kelas 5?
2. Menurut ibu/bapak, apakah normatif saling menghargai satu sama lain sudah tercipta di lingkungan sekolah ini?
3. Apakah ada tantangan khusus yang ibu/bapak hadapi dalam mendidik sikap toleransi kepada siswa siswi kelas 5 ini?
4. Apakah ada ajakan keterlibatan dari pihak sekolah ke keluarga masing-masing siswa siswi dalam memperkuat sikap toleransi di luar sekolah?
5. Apakah pernah terjadi perilaku tidak toleran antar sesama siswa siswi? Dan bagaimana cara ibu/bapak menanggapi hal tsb?

Pertanyaan yang di lontarkan tersebut dijawab oleh bapak Bondan. Beliau adalah guru penjas SDN TUNGGULWULUNG 1, narasumber ini diambil karena kurangnya guru yang berada di lokasi dikarenakan banyaknya guru yang mengikuti kegiatan diluar sekolah, akibatnya narasumber yang diambil adalah salah seorang guru penjas, namun terlepas dari semua itu. Jawaban dari guru penjas tersebut dapat dipertanggung jawabkan bobotnya. Adapun rangkuman dari keseluruhan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan yaitu;

Toleransi yang diajarkan kepada siswa-siswi SDN TUNGGULWULUNG 1 sudah diterapkan semenjak duduk dibangku kelas 1, toleransi ini diberlakukan sejak dini guna menguatkan norma-norma saling menghargai, saling menghormati, saling menjaga perasaan guna menyeimbangkan perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa-siswi. Toleransi yang tercipta pada Sekolah Dasar yang beralamat di Jl. Akordeon no. 1 ini belum benar-benar terpenuhi dikarenakan beberapa faktor, yaitu sifat kekanak-kanakan yang masih melekat pada siswa-siswi serta sifat bercanda yang masih tergolong berlebihan. Dari faktor-faktor tersebut, tantangan khusus yang ada pada setiap guru guna menciptakan toleransi yang tercipta di lingkungan sekolah perlu diperhatikan dengan cara mendekatkan diri kepada mereka, serta mengarahkan pihak keluarga masing-masing anak untuk ikut serta dalam pengajaran sikap toleransi ini lewat paguyuban-paguyuban dalam acara sekolah serta konsultasi langsung dengan orang tua terkait anak yang notabenenya masih kurang dalam sikap bertoleransi. Maka dari itu tidak bosan-bosannya para guru SDN TUNGGULWULUNG 1 selalu mengingatkan serta mengarahkan anak-anak tersebut untuk tetap memperhatikan norma-norma yang berlaku.


Disinilah peran penting dari program sosialisasi ini. Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya diajak untuk mengenal keberagaman budaya secara luas, tetapi juga untuk memahami dan menghargai perbedaan-perbedaan tersebut. Dengan membangun kesadaran akan pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan harmonis. Dan melalui upaya bersama, kita dapat menjaga Indonesia tetap menjadi rumah bagi semua suku, agama dan budaya.

Berikut merupakan link  after movie kegiatan sosialisasi tersebut ;


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun