Mohon tunggu...
Riski AnandaPutra
Riski AnandaPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Memiliki karakter yang suka menolong, punya pendirian teguh dan tidak pantang menyerah, serta senantiasa bersyukur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Interaktifnya Siswa-siswi Kelas 5, SDN Tunggulwulung 1 dalam Program Sosialisasi Keberagaman Budaya Nusantara

1 Mei 2024   22:35 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:02 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan dan kesan yang ditulis oleh siswa-siswi
Pesan dan kesan yang ditulis oleh siswa-siswi

Setelah penulisan kesan dan pesan oleh siswa-siswi SDN TUNGGULWULUNG 1 ini, tiba saatnya dibagian yang membahagiakan mereka semua, kegiatan ini merupakan pembagian hampers kecil-kecilan yang dibagikan oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Malang kepada tiap anak tanpa terkecuali, kegembiraan dan kebahagiaan terpancarkan dari wajah mereka saat ketika hampers mulai dibagikan. Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan foto bersama seluruh para siswa-siswi SDN TUNGGULWULUNG 1.

Pembagian hampers kepada siswa-siswi
Pembagian hampers kepada siswa-siswi

Salah satu aspek penting dari program ini adalah penerapan pendidikan berkualitas dengan fokus pendidikan karakter. Para siswa-siswi diajarkan untuk memiliki karakter yang berbudi pekerti luhur dan dapat menjunjung tinggi Negara Indonesia tercinta, mereka diajak untuk terlibat secara aktif dalam berbagai aktivitas yang memungkinkan mereka untuk merasakan langsung kekayaan budaya nusantara. Selain itu, kegiatan diskusi dan presentasi juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk berbagi pemikiran dan pengalaman mereka tentang keberagaman budaya. Contohnya saja, dari pengakuan salah satu siswi di kelas tersebut, dia mengatakan bahwa mereka pernah tampil menyanyikan lagu sajojo yang berasal dari Papua. siswi bernama Bening itu mengaku juga pernah memainkan angklung untuk acara sekolah. Betapa cintanya mereka terhadap kebudayaan-kebudayaan indonesia. Hal ini tidak luput dari pihak sekolah yang mampu memfasilitasi setiap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh para siswa-siswi kelas 5 SD ini.

Namun, dibalik keceriaan dan semangat yang terpancar dari kegiatan ini. Kita juga tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa tantangan besar masih menghadang di depan. Salah satunya adalah masalah toleransi di tengah masyarakat yang semakin kompleks dan dinamis. Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang beragam budaya, namun masih terdapat ketidakpahaman dan bahkan konflik antar kelompok karena perbedaan-perbedaan tersebut. Toleransi adalah kunci untuk menciptakan harmoni dan persatuan ditengah keberagaman budaya. Tanpa toleransi, keberagaman tersebut bisa menjadi sumber konflik dan pertentangan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menanamkan sikap saling menghormati dan menerima perbedaan, serta membangun dialog yang konstruktif dan inklusif. Dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh para mahasiswa Universitas Negeri Malang tersebut, tidak hanya sosialisasi yang dilakukan, mereka juga mewawancarai salah satu guru yang berada di lingkungan sekolah tersebut. Perihal yang ditanyakan adalah keberlangsungan toleransi yang ada di lingkungan sekolah. Adapun pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Menurut ibu/bapak seberapa pentingnya toleransi diajarkan kepada siswa sekolah dasar terutama kelas 5?
2. Menurut ibu/bapak, apakah normatif saling menghargai satu sama lain sudah tercipta di lingkungan sekolah ini?
3. Apakah ada tantangan khusus yang ibu/bapak hadapi dalam mendidik sikap toleransi kepada siswa siswi kelas 5 ini?
4. Apakah ada ajakan keterlibatan dari pihak sekolah ke keluarga masing-masing siswa siswi dalam memperkuat sikap toleransi di luar sekolah?
5. Apakah pernah terjadi perilaku tidak toleran antar sesama siswa siswi? Dan bagaimana cara ibu/bapak menanggapi hal tsb?


Pertanyaan yang di lontarkan tersebut dijawab oleh bapak Bondan. Beliau adalah guru penjas SDN TUNGGULWULUNG 1, narasumber ini diambil karena kurangnya guru yang berada di lokasi dikarenakan banyaknya guru yang mengikuti kegiatan diluar sekolah, akibatnya narasumber yang diambil adalah salah seorang guru penjas, namun terlepas dari semua itu. Jawaban dari guru penjas tersebut dapat dipertanggung jawabkan bobotnya. Adapun rangkuman dari keseluruhan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan yaitu;

Toleransi yang diajarkan kepada siswa-siswi SDN TUNGGULWULUNG 1 sudah diterapkan semenjak duduk dibangku kelas 1, toleransi ini diberlakukan sejak dini guna menguatkan norma-norma saling menghargai, saling menghormati, saling menjaga perasaan guna menyeimbangkan perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa-siswi. Toleransi yang tercipta pada Sekolah Dasar yang beralamat di Jl. Akordeon no. 1 ini belum benar-benar terpenuhi dikarenakan beberapa faktor, yaitu sifat kekanak-kanakan yang masih melekat pada siswa-siswi serta sifat bercanda yang masih tergolong berlebihan. Dari faktor-faktor tersebut, tantangan khusus yang ada pada setiap guru guna menciptakan toleransi yang tercipta di lingkungan sekolah perlu diperhatikan dengan cara mendekatkan diri kepada mereka, serta mengarahkan pihak keluarga masing-masing anak untuk ikut serta dalam pengajaran sikap toleransi ini lewat paguyuban-paguyuban dalam acara sekolah serta konsultasi langsung dengan orang tua terkait anak yang notabenenya masih kurang dalam sikap bertoleransi. Maka dari itu tidak bosan-bosannya para guru SDN TUNGGULWULUNG 1 selalu mengingatkan serta mengarahkan anak-anak tersebut untuk tetap memperhatikan norma-norma yang berlaku.


Disinilah peran penting dari program sosialisasi ini. Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya diajak untuk mengenal keberagaman budaya secara luas, tetapi juga untuk memahami dan menghargai perbedaan-perbedaan tersebut. Dengan membangun kesadaran akan pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan harmonis. Dan melalui upaya bersama, kita dapat menjaga Indonesia tetap menjadi rumah bagi semua suku, agama dan budaya.

Berikut merupakan link  after movie kegiatan sosialisasi tersebut ;


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun