Mohon tunggu...
Riska Y. Imilda
Riska Y. Imilda Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

IG: riskayi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tuntaskan Masalahmu dengan Kecerdasan Emosional

2 Januari 2018   13:14 Diperbarui: 2 Januari 2018   13:21 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: simomot.com

Layaknya lambung yang harus diberi asupan gizi dengan baik dan rutin agar terhindar dari sakit maag. Begitu juga, dengan jiwa manusia. Jiwa membutuhkan ketenangan berpikir, kenyamanan emosional dan menghirup udara segar tanpa masalah. Salah satu cara untuk menenangkannya adalah Perawatan Jiwa. Dalam ilmu Psikologi, tidak semua orang-orang yang memberanikan diri untuk berobat di Psikiater itu sakit jiwa. Bahkan, kebanyakan dari mereka ingin memperbaiki mental dan emosional yang buruk dimiliki.

Perawatan Jiwa dapat diartikan sebagai bentuk diskusi tentang problema yang bersifat emosional, dilakukan oleh orang yang terlatih melakukan tugas membuat hubungan dengan si sakit. Dengan berusaha untuk menghilangkan, mengubah pola, atau menunda gejolak tertentu atau mengubah pola tingkah laku lahir. Tujuan dari perawatan jiwa ini adalah untuk memperkuat segi-segi positif dari pribadinya yang sedang bertumbuh dan berkembang. 

Dalam perawatan jiwa, seseorang yang memiliki masalah akan dituntun untuk berpikiran positif. Secara keagamaan, perawatan jiwa ini dapat dilakukan cara untuk menuju pendekatan diri dengan Sang Pencipta. Meyakinkan bahwa masalah hanyalah titik terkecil yang menjadi karunia dari-Nya untuk menyadarkan diri dan menguatkan pribadi kita.

Kejiwaan seorang juga harus terlatih dengan baik agar ia dapat menerima asupan positif dari lingkungan dan diaplikasikan dalam dirinya. Jika tidak ada respon yang baik dari dalam diri, maka pengobatan juga tidak cukup. Seperti yang dikatakan W. Stern, Pengaruh lingkungan juga tidak akan berfaedah apabila tidak ada yang menanggapi didalam jiwa manusia. 

Penanggap jiwa tersebut, bersifat respon yang dari stimulus dari lingkungan. Pendekatan secara pribadi, mencoba masuk dan memahami masalah seseorang memang terkesan seperti 'mencampuri hidup pribadinya'. Namun, tidak ada salahnya memberikan supportterbaik bagi mereka yang membutuhkan.

Belajar untuk mengerti permasalahan itu dari diri sendiri, memulai untuk memberikan asupan gizi tentang kecerdasan emosional yang ada. Dengan memahami kecerdasan emosional akan membuat kita menjadi lebih manusiawi.  Mengenali diri pribadi, terutama sadar akan perasaan diri sendiri itulah kecerdasan terbaik yang dimiliki oleh setiap manusia.

"Siapa pun bisa marah-marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal yang mudah."---Aristoteles

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun