Mohon tunggu...
Riska Darma yanti
Riska Darma yanti Mohon Tunggu... Arsitek - Penulis

Suka belajar hal positif dan suka menulis (novel, cerpen, FF, skrip film, melukis), main piano, nyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

My Sister, Please Don't Forget Me

11 Agustus 2023   06:24 Diperbarui: 11 Agustus 2023   06:33 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku dan adikku bagai kulit dan kuku

Bermain bersama, berbagi suka, duka dan saling bertukar cerita

Aku dan adikku mempunyai nama yang hampir sama

 Dan kami sering dikatan kembar bak pinang di belah dua.

Aku, selalu menasehati adikku ketika kami berdua duduk santai menghadap senja di pantai Carita.

Wahai Adikku ... tolong dengar pesan Kakakmu ini, karena pesan adalah harta yang terindah jika memahami maksudnya.


Hidup tak selalu mulus, belajarlah daripada air sungai dan juga laut

Laut dan sungai begitu luas dan indah dipandang

Walaupun terkadang orang memperlakukanya begitu kejam dia tetap sabar.

Tubuh laut dan dan sungai adalah air yang terbentang luas

Dalaman dan jantung sungai, laut yaitu dasarnya (pasir)

Beserta bebatuan kecil yang indah dan bisa dijadikan mutiara


Tapi ...


Sungai, sering jadi tempat pembuangan limbah

Laut, sering di temukan mayat manusia didalamnya

Laut dan sungai sering ditimpa fitnah atas kelakuan manusia!

Mereka sabar, dan masih memberi manusia untuk menikmati saudara yang berteduh di dalamnya, seperti ikan, udang, kerang dan masih banyak lagi 

Walaupun dia sangat merasa kehilangan dan juga khawatir.


Sabarnya laut dan sungai melebihi manusia


Namun ... sesabar dan sekuat air, jika manusia tidak menghargai serta mempergunakan dirinya melampaui batas, dia akan marah!

Marahnya sungai dan laut lebih kejam dari manusia, dia akan banjir dan memakan korban begitu banyak, seperti tsunami!

Adikku berkata kepadaku, "Wahai Kakanda, nasehatmu akan Adinda ingat sampai bila-bila, walaupun kita sudah tidak lagi bersama," dan aku bahagia atas jawabanya.

Namun ... Semua berubah ketika aku dan adikku merantau di negeri orang masing-masing dengan kemampuan skiil kerja yang kami punya.

Adikku, melupakan aku, tidak pernah memberi kabar kepadaku, pesanku selalu diabaikan.

Adikku akan datang kepadaku, hanya saat butuh saja bahkan dia tidak pernah bertanya "Kakak, bagaimana kabarmu?"

My sister, please don't forget to me, it's always prayers to me of my GOD.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun