Mohon tunggu...
Riska Prameswari
Riska Prameswari Mohon Tunggu... Learning Design/Teacher/Writer

Hello, I'm a beginner writer who always wants to learn and try new things. I will try to create a variety of useful writing content for you ^^

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Burnout Alert: Ini 5 Cara Balikin Energi Kamu!

16 Mei 2025   20:50 Diperbarui: 16 Mei 2025   20:50 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi laki-laki burnout. (sumber: peopleimages/ Freepik)

Pernah nggak sih, kamu ngerasa capek banget padahal nggak ngapa-ngapain seharian? Atau kamu berusaha produktif terus, tapi ujung-ujungnya malah ngerasa hampa dan gampang kesal sama hal kecil? Bisa jadi itu bukan sekadar lelah---mungkin kamu lagi burnout.

Burnout berbeda dengan stres, meskipun keduanya menggambarkan kondisi mental yang menurun ketika kita bekerja. Stres biasa dialami oleh banyak orang dalam kehidupan pekerjaannya setiap hari. Stres juga menandakan bahwa seseorang mengambil tanggung jawab yang cukup banyak untuk diembannya, tetapi mereka tidak mengalami kelelahan emosional.

Sedangkan burnout adalah stres yang sudah menumpuk dalam waktu lama. Bisa dibayangkan, bahwa burnout lebih besar daripada stres. Burnout adalah siklus emosi negatif yang membuat seseorang menarik diri. Burnout juga muncul karena seseorang menginvestasikan terlalu banyak emosi, intelektual, bahkan kelelahan fisik tanpa adanya upaya untuk memulihkan diri mereka.

Burnout bukan cuma dialami orang yang kerja kantoran 9 to 5 aja loh. Pelajar yang dikejar deadline tugas, mahasiswa yang padat kuliah dan organisasi, bahkan orang dewasa yang sibuk ngejar deadline pekerjaan---semuanya bisa kena. Sayangnya, masih banyak yang nggak sadar karena burnout sering kali disamarkan jadi "ah, paling cuma capek".

So, apa kamu akan terus membiarkan burnout menganggu aktivitasmu? Tentu tidak kan? Yuk ini saatnya kamu hadapin burnout itu!

1. Self Awareness 

Faktor penyebab stres dan akhirnya burnout pun bervariasi, mulai dari terlalu banyak hal yang sedang dikerjakan, banyak kejadian yang terjadi dalam waktu bersamaan, banyaknya tekanan, sampai rasa kehilangan kendali dari situasi yang ada. Penting sekali untuk kita bisa membaca sinyal diri sendiri (self awareness). Tahu kapan kita mulai merasa stres, jangan menunggu sampai burnout. 

Kamu bisa perhatikan body signals. Setiap orang memiliki body signals yang berbeda-beda. Contohnya seperti: lelah secara mental, kekurangan energi (termasuk dalam melakukan hal yang disenangi), atau bahkan badmood tanpa alasan. 

2. Seek Out Activities of Flow

Step kedua mengatasi burnout adalah kamu bisa mencari aktivitas yang memberikan kamu "aliran", dimana membuatmu benar-benar hadir di moment itu. Biasanya aktivitas ini meminta kamu untuk fokus sepenuhnya. Contohnya seperti: membaca buku, menjahit, merajut, coding, bermain games, dan lainnya. Ketika kamu melakukannya, kamu akan merasa tidak perlu lagi mikirin terlalu jauh ke depan atau bahkan mikirin masa lalu, stres kamu akan tersembuhkan, dan energi kamu pun kembali terisi. 

Bermain hp bukan termasuk aktivitas "mengalir" yaa, karena walaupun mungkin kamu merasa fokus scrolling hp tapi sebenarnya otak berpikir kemana-mana. Sehingga justru akan menambah overthinking, dan membuatmu semakin merasa berantakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun