Mohon tunggu...
Riska Citravalentina
Riska Citravalentina Mohon Tunggu... Be yourself

Failure is ordinary, rising from failure, that's what is extraodinary

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paradigma Qurani dalam Konsep Ideologi Takfiri yang Memperjelas Islam Seutuhnya

12 Desember 2021   16:00 Diperbarui: 12 Desember 2021   16:06 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

10) Mengkafirkan sesama tanpa dalil syar‘i, seperti mengkafirkan Muslim hanya karena bukan kelompoknya

Takfiriyah bukanlah sekadar sikap suka mengafirkan kelompokkelompok Muslim lain yang bukan kelompoknya, melainkan mengembangkan doktrin khusus elaboratif tentang takfir yang cukup sophisticated dan complex berdasar pemahaman mereka tentang ajaran-ajaran agama sebagaimana terbaca dalam teks-teks keagamaan yang ada. Di era globalisasi seperti sekrang ini, bagaimana memahami dan menghargai hubungan sesama muslim sangan memprihatinkan. Akibatnya umat Islam menjadi terpecah belah, bahkan menjadi jauh dari sumber umat Islam sendiri, yaitu al-Qur‘an dan Sunnah (Isa, 1982 di dalam Akbar, 2018:3). Maka dari itu persimpangan yang terjadi antara konsep manhaj takfir dengan ajaran islam sepenuhnya . Praktik menghukumi kafir adalah sesuatu yang masyru’. Namun sayangnya, apabila ‘kufur’ dipahami secara sepihak, kemudian mensifati serta melabeli seorang muslim dengan karakter kekufuran tanpa mempertimbangkan pendapat yang diajukan oleh para pakar agama lain dan tidak berdasar pada batasan dan atau aturan yang tegas akan menimbulkan masalah melihat konsekwensi yang dihasilkan, dimana bertolak belakang dengan kebenaran islam sesungguhnya.

BAB III (PENUTUP)

3.1 Kesimpulan 

Ajaran agama islam dalam kehidupan sehari- hari adalah suatu hal yang harus selalu dikaitkan dengan berbagai permasalahan manusia. Perbedaan pendapat yang terjadi adalah susuatu yang normal, namun pemberian jalan keluar atau solusi harus mengedepankan aspek-aspek islam yang terdapat dalam al-Quran sebagai sumber utama, Hadist dan IJtima’ para ulama. Menganggap suatu pemikiran dan pandangan mengenai suatu kaum lebih rendah hingga mengkafirkan karena tidak sejalan degan pemahaman kaum itu sendiri adalah hal yang bertolak belakang degan ajaran islam. 

Perlu digaris bawahi bahwa hidup yang memperhatikan konteks islam dalam paradigm qurani memberikan hal yang sejalur denga hakikat manusia sebenarnya. Untuk itu membelakangi takfir atau megkafirkan seseorang agar tidak terjadi perpecahan berlanjut yang menghapus hakikat manusia sebenrnya dalam ajaran agama.

 DAFTAR PUSTAKA

Abu al-Fath Muhammad Abdul Karim al-Syahrastani, al-Milal wa al-Nihal (Beirut: Dar al-Fikr, 2005), hlm. 92 

Agus, F. (2019). Wacana Takfiri( Kafir-Mengkafirkan) Di Dalam Featiure Jurnalis Harian Umum Republika Periode 2011-2018. 

Bani Rakhman, A. (2020). Problematika Manhaj Takfir Muhammad bin Abdul Wahhab (Telaah Kritis dalan Tinjauan Maslahah), 10(2), 32. 

Fazlurrahman, Islam (Chicago: The University Chicago Press, 1979), hlm. 207 Kahar. Rohani 1 Paradigma Al - Quran Kuntowijoyo , vol. 5, no. 2, 2019, p. 15. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun