Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Analisis Sentimen Perang Israel-Iran di Media Sosial

15 Juni 2025   08:49 Diperbarui: 15 Juni 2025   09:01 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iran and Israel | moroccoworldnews.com

Banyak gambar dan video yang dibagikan ternyata tidak relevan atau sudah lama beredar, tetapi tetap digunakan untuk mengobarkan emosi.

Misalnya, cuplikan rudal jatuh di Tel Aviv disandingkan dengan narasi-narasi penuh bumbu heroisme yang tidak diverifikasi.

Di sisi lain, propaganda pro-Israel juga menyebar melalui akun-akun anonim yang menyebut Iran sebagai negara teroris atau sponsor kekerasan.

Fenomena ini membuat masyarakat perlu lebih kritis dalam mengonsumsi informasi, terutama dalam konteks konflik yang melibatkan sejarah panjang, kepentingan global, dan narasi yang saling bertolak belakang.

Perang Belum Usai Sentimen Semakin Membara

Meski Israel dan Iran belum secara resmi menyatakan perang total, eskalasi atau peningkatan ketegangan ini menunjukkan bahwa keduanya tidak akan mundur dalam waktu dekat.

Masing-masing pihak merasa memiliki legitimasi moral dan politik untuk melakukan pembalasan.

Di tengah ketegangan itu, media sosial Indonesia terus menjadi cermin dari kegelisahan publik global.

Netizen tidak lagi hanya menjadi konsumen berita, tapi produsen opini yang bisa mempengaruhi narasi besar dunia.

Pertanyaannya, apakah suara-suara ini bisa membentuk solidaritas yang bermakna atau justru memperdalam polarisasi?

Penutup

Hingga tulisan ini dibuat, perang antara Israel dan Iran masih terus bergulir. Rudal mungkin akan berhenti terbang suatu hari, tetapi luka, dendam, dan opini publik akan bertahan lebih lama.

Di Indonesia, medan media sosial telah menjelma menjadi ruang batin publik yang menampung harapan, kemarahan, dan solidaritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun