Mohon tunggu...
Jari Bicara
Jari Bicara Mohon Tunggu... Jurnalis - Salam literasi!

Channel ini beragam isinya, seperti buku harian yang selalu aku sembunyikan di dalam laci.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Tak Bermakna

17 Mei 2024   16:18 Diperbarui: 17 Mei 2024   16:19 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://blog.angsamerah.com/demensia/

Sembilu yang kian menjadi abu
Tersapu bersama sang debu
Langkah demi langkah saya rajut
Meninggalkan masa yang surut
Bolehkah saya bertanya
Apakah jalan itu masih semrawut?


Saya tidak mau mengambil makna
Dari berbagai frasa yang digumamkan sang pujangga
Juga saya tidak mau terikat
Oleh kaidah antar kalimat
Maupun standar puisi yang memikat
Yang saya mau hanya terus melangkah
Meninggalkan gelas yang pecah
Serta merampungkan bait naskah

~12-1-0


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun