Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... A Nurse

Wanita Muslim. Menulis untuk Menyenangkan Hati, Melegakan Fikiran. Purna Nusantara Sehat team Batch 2 dan Nusantara Sehat Individu VII Kemenkes RI. ## Perawat di RS milik Kementerian Kesehatan RI 2019-sekarang. email: rinta.write@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengamati Berbagai Cara Orang Lain Mendampingi Pengobatan Keluarganya

9 Oktober 2025   16:20 Diperbarui: 10 Oktober 2025   04:15 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Mendampingi keluarga di rumah sakit. (Kiwis/Getty Images via Kompas.com)

Jika usia nya masih tergolong muda atau setengah baya itu tak jadi masalah. Karena edukasi apapun pasti dipahami. Namun jika pasien yang berobat jalan ini usianya sudah lansia, bahkan berjalan saja lumayan susah. 

Hal ini bisa menghambat penerimaan informasi yang diberikan oleh dokter terkait pemantauan kesehatan pasien. Karena kendala para lansia yangs sering kali lupa. Belum lagi risiko jatuh kala pasien lansia berjalan sendiri.

Dok. Pribadi. By canva Ai
Dok. Pribadi. By canva Ai

Terkait pasien lansia yang selalu kontrol sendiri, aku jadi teringat saat itu ada seorang ibu lansia yang kontrol ke dokter sendiri dan bercerita. Saat ditanya apakah hari ini ditemani keluarga? 

"Saya datang sendiri, Sus. Anak saya ada 5. Dari dulu membesarkan mereka berjuang sekali sendirian.. karena Ayahnya sudah tiada. Tapi giliran saya sudah setua ini..." sambil wajah sedihnya muncul. 

"Saya seperti sebatang kara.. apa-apa kerjakan sendirian juga.., anak-anak sudah sibuk dengan keluarganya masing-masing. Makanya kalau habis sholat, setelah mengaji saya berdoa.. Jika Allah mau panggil.. saya siap," ucap si ibu pelan.

Tentu saja kami mendengar hal itu lalu menenangkan si ibu supaya tak berpikiran seperti itu. Karena semua orang sudah berjalan ditakdirnya masing-masing. Namun kami pun tidak menyela perkataan sang ibu, membiarkan ibu berkeluh kesah, supaya beban pikirannya berkurang.

Dok. Pribadi by canva Ai
Dok. Pribadi by canva Ai

Jadi pasien yang harus kontrol rutin rawat jalan 1 bulan 1 kali itu bukan hal yang mudah. Walau sepertinya tidak terlalu sering, namun sebelum rutinitas ini dilakukan ada banyak hal yang dilakukan pasien, seperti konsumsi terapi obat dan melakukan kegiatan sesuai arahan dokter (misal olahraga dan makan sayur-sayuran) karena tiap bulan saat kontrol ke dokter, hal ini yang akan ditanyakan oleh dokter untuk mengetahui perkembangan pengobatan dan kesehatan pasien.

Dear Kompasianer, pernahkah menjadi pasien yang kontrol rutin ke poli rawat jalan rumah sakit? Atau saat ini selalu mendampingi keluarga yang berobat jalan ke Rumah Sakit? Semoga sehat selalu ya, semoga segala usaha kita untuk keluarga dan untuk kesehatan selalu diberkahi. Aamiin. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun