Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bermedsos Juga Harus Bijak, Belajar dari Kisah "The Tinder Swindler!"

16 Maret 2025   11:43 Diperbarui: 23 Maret 2025   11:14 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dampak negatif media sosial. (freepik.com via kompas.com)

Digital Culture merupakan prasyarat dalam melakukan transformasi digital karena penerapan budaya digital, ditujukan untuk mengubah pola pikir (mindset) agar dapat beradaptasi dengan perkembangan digital. Digital Culture merupakan bagian dari program Literasi Digital dengan 4 pilar utama;

Pertama; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Kedua; Aman Bermedia (Digital Safety), Ketiga; Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Keempat; Cakap Bermedia Digital (Digital Skills), untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. Mewujudkan pemanfaatan teknologi yang produktif, aman, beretika, serta berbudaya.

Indonesia merupakan negara multilingualisme-ragam bahasa, dan tidak dapat dipisahkan dari multikulturalisme-ragam budaya. Keberhasilan digital culture atau budaya digital harus dibangun dengan tiga aspek penting yaitu participation, remediation dan bricolage.

Pertama; Participation- bagaimana masyarakat berpartisipasi memberikan kontribusi atau sumbangan pemikirannya dalam pemanfaatan teknologi untuk tujuan bersama yang lebih positif.

Kedua; Remediation- bagaimana merubah budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat. Kehadiran teknologi, mau tidak mau juga akan berpengaruh pada tata cara kita berbudaya.

Ketiga; Bricolage-memanfaatkan hal-hal yang sudah ada sebelumnya untuk membentuk hal baru.

Selain itu, juga terdapat tiga nilai utama dunia digital yaitu; kreativitas, kolaborasi dan kritis. Kreativitas, dimaksudkan untuk menjelajahi berbagai sudut pandang dan potensi media digital.

Kolaborasi di media digital, bertujuan untuk mengasah kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi. Sedangkan kritis, memanfaatkan media digital untuk kegiatan positif, komunikasi yang positif, yaitu mindfulness communication- komunikasi penuh perhatian yang melibatkan penerapan prinsip-prinsip perhatian dalam hubungan dengan sesama.

Digital Culture Bermedia Sosial dan Berkreatifitas

Perkembangan saat ini telah memasuki new media. Sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, ketika semua yang bersifat manual menjadi otomatis (online), dan semua yang rumit menjadi makin ringkas.

Salah satu new media yang paling digemari adalah media sosial. Media sosial sangat bermanfaat untuk melakukan komunikasi, edukasi, rekreasi, promosi, diseminasi, berinteraksi, dan lain sebagainya.

Media sosial adalah sebuah platform berbasis internet yang mudah digunakan, sehingga memungkinkan pengguna membuat dan berbagi konten (informasi, opini, dan minat) dalam konteks yang beragam (informatif, edukatif, kritik).

Ketika memanfaatkan new media tersebut, dibutuhkan pemahaman tentang culture ber media . Dengan cara cerdas dalam memilih dan memilah berita yang akan menjadi bagian dari konten yang akan kita sebarkan sebagai "informasi".

Informasi yang salah, berbahaya, terutama bagi orang awam. Apalagi jika sebuah informasi memang pada dasarnya informasi yang salah, lalu kita sebarluaskan karena ketidaktahuan kita. Di sinilah diperlukan kecerdasan dalam digital culture tersebut.

Dalam kesempatan itulah culture digital juga dimasukkan sebagai salah satu muatan yang harus dipahami, ketika menciptakan sebuah kreatifitas berbasis teknologi.

Dengan satu harapan, teknologi tidak hanya akan semakin memudahkan dalam proses belajar dan pembelajaran kita, namun juga berkontribusi positif, sehingga seluruh sekolah bisa menjadi smart school dengan kualitas lulusan memiliki daya saing. Semoga!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun