Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerpen| Bukan Itu Tujuan Zakat Online

6 Mei 2021   22:32 Diperbarui: 6 Mei 2021   23:00 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lebih dari setahun  hampir semua orang melakukan kegiatan secara online, daripada harus tatap muka. Hanya orang-orang tertentu, yang entah karena tidak bisa atau enggan menggunakan aplikasi belanja. Mereka melakukan kegiatan belanja tatap muka masa pandemi covid-19 , tetapi  dengan melaksanakan protokol kesehatan secara baik. 

Alkisah Aqila, seorang ibu rumah tangga yang senang dan menikmati melakukan belanja dengan online. Berbeda dengan suaminya yang enggan menggunakan aplikasi belanja online.

Sebenarnya Qila, nama panggilan Aqila, tidak secara 100% belanja online. Dia masih belanja kepada tukang sayur dan tukang tahu langganan di komplek tempat tinggalnya. 

Mang Diding tukang sayur yang melayani semua pelanggan dengan cara memesan sehari sebelumnya dengan aplikasi WA, begitu juga dengan mang Aben tukang tahu yang lucu dan ramah.  

Walaupun melalui WA, tetapi saat mang Diding dan mang Aben mengantar pesanan harus tatap muka. 


Untunglah kang Bidin suami Qila, tangkas belanja tatap muka dengan melaksanakan protokol kesehatan secara baik. Kang Bidin yang selalu menemui mang Diding atau mang Aben yang mengantar titipan Qila.

Tetapi ... tetapi saat ini Qila dan Bidin sedang berbeda pendapat dalam masalah online-online an ini. 

Dalam masalah apa ya?

Mereka yang sudah lebih dari setahun tidak ada masalah dalam hal mau online atau tidak mau online, kok sekarang jadi ada acara beda pendapat segala. 

"Aku pengin menggunakan aplikasi zakat online yang dibuat oleh Baznas itu lo pak," kata Qila kepada suaminya.

"Ah sebaiknya kita bayar zakat melaui masjid komplek saja," kata kang Bidin, "Kan bisa transfer juga kepada ibu RT, tidak usah mengantar ke rumah RT atau ke masjid."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun