Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hakikat Keluarga Merupakan Awal Investasi

8 Agustus 2020   22:39 Diperbarui: 8 Agustus 2020   22:44 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design by : Rini DST

Dengan membentuk keluarga, itulah saatnya seseorang memulai melakukan investasi.  Karena saat inilah suami-isteri mulai merencanakan keuangan bersama-sama. 

Sebelum berkeluarga tak pernah terpikir investasi, karena belum punya pendapatan. Pendapatan dari orang tua, pengeluaran harus dicukupkan untuk indekos, makan dan pendidikan.

Setelah berkeluarga, barulah terasa harus mengolah pendapatan-pengeluaran-tabungan secara serius. Keluarga yang baru bisa mendapatkan pendapatan, karena orang tua melakukan investasi pendidikan. Berbekal pendidikan yang baik seseorang bisa mendapatkan pendapatan yang baik juga. 

Seperti orang tua pada umumnya, setelah bisa mencari pendapatan akan mempunyai pengeluaran. Untuk mempunyai papan, sandang, pangan, pendidikan anak dan hiburan. Sisanya barulah untuk tabungan, yang merupakan cikal bakal investasi. 

Investasi aman dapat dimulai sejak melakukan pengeluaran. Misalnya dengan berusaha membeli rumah  yang sederhana, tidak selalu mengontrak rumah yang mewah. Dengan merasakan pendidikan bisa membuat seseorang mempunyai kehidupan yang baik, pilihlah sekolah yang baik bagi pendidikan anak-anak. 

Nantinya tabungan barulah bisa dipakai untuk melakukan berbagai investasi aman. 

  • Deposito merupakan investasi aman. Pemerintah membentuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sampai batas 2M.

  • Tanah juga merupakan investasi aman, jika .. jika sebelum membeli fotokopi sertifikat ditanyakan dulu ke BPN. Kalau tidak mau terlalu ribet, bisa menggunakan jasa notaris yang terdaftar. 

  • Aku mengikuti suami yang merasa melakukan investasi aman  dengan rumah, karena mencontoh sifat orang tua. 

  • Aku sejak mahasiswi sudah berpendapat investasi aman adalah pendidikan. Saat aku ikut kakak, emas pemberian orang tua dijual untuk biaya kuliah . Aku setuju dan saat itu terpikir lebih baik aku menyimpan ilmu dalam alam pikir. Tak akan ada yang bisa mencuri. 

  • Reksadana boleh dicoba dengan tidak berlebihan. Ada 2 jenis reksadana yang menurut aku cukup aman. Reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.

Apa pun yang akan dilakukan, merupakan investasi aman jika dilakukan dengan jujur dan hati-hati. Sekedar cerita tentang tetangga yang pernah menawarkan ienvestasi produk funniture. Katanya bunganya sangat besar. 

Produknya bisa dilihat di sebuah alamat yang diberikan. Ayahnya sendiri menggunakan uang pensiunnya untuk ikut melakukan investasi tersebut. 

Aku hampir tertarik. Tapi aku pikir ... kalau furniture yang bisa dilihat itu bohong bagaimana ya. Aku menolak. Dan benar, tak berapa lama tersebar berita investasi bodong. Teganya tetangga menipu ayah kandung sendiri. 

Rumah denga DP murah. Tidak riba, tidak melibatkan bank. Lo ... kepada siapa uang DP yang sangat besar itu dibayarkan? Sangat meragukan. Dan benar ada berita di TV yang sejenis itu bukanlah investasi aman, bodong.

Berdoa kepada Allah, berunding dengan suami-istri-anak perlu untuk dilakukan dalam berinvestasi. Selamat melakukan investasi sahabat Kompasianer.

Bumi Matkita,
Bandung, 08/08/2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun