Mohon tunggu...
rini dwi andita
rini dwi andita Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lulusan S1 ilmu komunikasi di Umy

Seorang ibu rumah tangga yang hobby menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Orang yang Gagal

19 Oktober 2019   13:58 Diperbarui: 19 Oktober 2019   14:48 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya ga ada yang salah perkataan emakku, dokter di daerahku paling dekat 10 km,itupun kalau mereka ada uang buat kesana, maklum orang orang di daerahku tergolong ekonomi menengah ke bawah, jadi terlalu berat untuk pergi ke dokter. "Tapi kenapa emak ga berfikir kalo aku pengen istirahat", bathinku.

Malamnya aku bilang ke emak." Mak besok minggu aku pulang ya, aku cuma punya jatah 1 hari ijinnya", kataku. 

"loh kok cepet bener, emak aja belum sempat ngobrol sama kamu le", kata emak sedikit kecewa.

"Maaf mak, aku kan pegawai baru jadi ga bisa ijin lama", kataku.

"Ini ada hp buat emak, kalau emak mau telfon pake hp ini aja", kataku. "Emak jangan telfon ke kantorku lagi ya", kataku. 

"Dibuang aja yang nomer kantor kemarin", kataku.


"Oh jadinya no kantor kamu ganti yang ini le?" Kataku emakku tidak paham.

Aku iyakan saja pertanyaan emak, maklum emak pasti tidak paham dengan benda elektronik seperti ini.

Lalu aku kasih tau caranya emak menelfon, setelah paham emak aku suruh mempraktekannya.

"Ooohhhhhh iya le ada suaranya iya emak denger suaramu", teriak beliau kegirangan.

Aku sedikit lega setelah tau emak sudah bisa menggunakannya. Selanjutnya aku sibuk mengotak atik hpku, memeriksa media sosialku. Sedangkan emakku sibuk di warung, karena sepertinya malam ini warung sedikit ramai. Esoknya aku berangkat pagi pagi sekali. Kucium tangan emak dan beliau memelukku erat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun