Mohon tunggu...
Rini Atika
Rini Atika Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UINSU

Sedang mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengolah Emosi untuk Kelancaran Komunikasi

14 Agustus 2020   17:22 Diperbarui: 14 Agustus 2020   17:45 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://hellosehat.com

Mengutip dari https://dosenpsikologi.com, emosi merupakan impuls yang muncul akibat adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar. Emosi berhubungan dengan kondisi psiokolgis seseorang. Emosi tidak hanya berupa perasaan marah, sedih, takut, kecewa, tapi lebih luas lagi. Hal tersebut merupakan emosi negative sedangkan emosi yang positif dapat berupa senang, haru, empati dan lainnya.

Sering kali perilaku seseorang berhubungan dengan emosi yang sedang dialaminya. Misalnya saja, seseorang yang sedang terharu bisa menangis namun bahagia. Jadi emosi merupakan luapan fisik atas kondisi psikologi kita.

Lalu merujuk pada tulisan di https://www.silabus.web.id, komunikasi ialah penyampaian informasi yang dapat berupa ide, gagasan, perasaan atau opini dengan maksud untuk mempengaruhi pikiran komunikan sehingga mendapat tanggapan baik atau feed back.

Dan apakah kaitan antara emosi dan komunikasi? Tentu saja ada.

Dengan komunikasi kita bisa menyampaikan emosi kita kepada orang lain. Karena emosi tidak boleh terlalu sering dipendam. Ia hadir untuk menjadi alat kita bersosialisasi dengan orang lain.

Seberapa besarkah pengaruh kecerdasan emosi dalam kemampuan berkomunikasi?

Kecerdasan emosi sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali perasaan yang sedang dialaminya atau orang lain, kemampuan untuk menentukan atau mengontrol perasaan agar sesuai dengan kondisi tertentu, kemampuan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan perasaan tersebut secara efektif.

Emotional Intelligence Question (EQ) yang tinggi lebih disukai daripada orang dengan IQ  tinggi namun EQ yang rendah, mengapa?

1. Lebih mampu membentuk hubungan sosial yang berkualitas

2. Merasa nyaman dengan dirinya sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun