Melalui kesabaran, Mika mengajak Andry untuk membicarakan persoalan yang sedang menimpanya.Â
Tidak terlalu jauh dari posisi lampu merah taman kota, Mika mengajak Andry untuk menikmati satu botol minuman kesukaannya.
Inovasi terbaru minuman berasa Apel dan Lechy menjadi favorit Andry, sambil menundukkan kepalanya keadaan sedikit membaik.
"Gimana sudah cukup tenang?" tanya Mika.
"Sedeng.. Mika," jawab Andry dengan intonasi datar.
Mika hanya memantulkan senyum tipis seraya mengusap pipi Andry yang masih membekas air matanya sore tadi.
Masih dengan rasa sabar penuh debar Mika tidak ingin beranjak disisi Andry. Keduanya hanya saling melemparkan tatap penuh harap.
Harap akan salah satunya dapat saling ber dialektika, sudah setengah botol minuman itu menjadi saksi kebisuan Mika dan Andry.
Tanpa jeda memang tidak akan jelas sebuah ucapan, dengan jarak mungkin akan terlihat jelas kata-kata. Bisa jadi Andry hanya berekting dan mengharapkan kasih dari Mika.
Atau bisa juga, sebenarnya Andry tidak menginginkan kehadiran Mika disaat dirinya hanya ingin menyiksa jiwanya sendiri.
Coretan Kata.. PUISI ANDRY.