"Duk.. duk.. Terimakasih..," merintih Andry sambil meneteskan air mata.
Disaat bersamaan, Mika (26) kerabat dekat Andry datang dan segera menenangkan kondisi yang sangat terlihat menyediakan itu.
Mika segera memeluk Andry hingga keduanya bersama-sama meneteskan air mata.Â
Usaha Mika tidak hanya sampai disana untuk secepatnya menenangkan jiwa Andry yang mungkin sedang merasa kesal, atau marah, atau bisa jadi juga Andry merasakan bahagia.
Ketidak pahaman Mika dalam menyikapi cara Andry yang dinilai telah menyakiti dirinya sendiri membuatnya kebingungan, hingga bibirnya hanya bisa membungkam dan tidak dapat mengucapkan sedikit kata.
Kendati demikian, Mika secara langsung telah berhasil berkomunikasi dengan Andry melalui tetasan demi tetesan air mata yang tidak bisa dibendung oleh dirinya.
Hingga keduanya telah kehabisan air mata, Andry dan Mika hanya saling berpelukan untuk menenangkan detak jantung yang sangat berdebar deras.
Dengan sekuat tenaga, Mika menghela nafas dalam-dalam dan berkata kepada Andry.Â
"Menangis adalah ekspresi diri, ndry boleh melakukan ini tapi tidak dengan memukul dada," kata Mika.
Andry hanya membalas ucapan itu dengan menatap mata Mika tajam.
Selanjutnya.. JURUS MIKA UNTUK ANDRY.