Aku pernah menjadi langit yang biru,
lalu tiba-tiba gelap oleh mendung.
Aku pernah menjadi api yang menyala,
lalu padam oleh angin tak terlihat.
Aku adalah jiwa yang tak selalu tegar,
ada saat aku ingin rebah,
membiarkan air mata menjadi bahasa
yang tak mampu kuucapkan dengan kata.
Aku adalah hati yang sering berdebat dengan dirinya sendiri,
antara ingin melupakan atau merangkul kenangan,
antara ingin berlari atau diam di tempat,
antara percaya atau kembali meragukan.
Aku adalah rasa yang sering tak selesai,
kadang bahagia yang begitu singkat,
kadang sedih yang menetap terlalu lama.
Aku adalah sepi yang tak semua orang mengerti.
Namun aku juga cahaya,
meski redup, ia tetap ada.
Aku adalah doa yang diam-diam dipanjatkan,
meski tak semua orang tahu.
Aku adalah perjalanan yang belum selesai,
tersandung, jatuh, bangkit lagi.
Aku adalah perasaan yang selalu berubah,
tapi tetap mencari arah pulang.
Dan bila suatu saat aku hilang,
biarlah jejakku tertinggal
sebagai bukti sederhana,
bahwa aku pernah ada
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI