Mohon tunggu...
Rin Ariana
Rin Ariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik, Universitas Padjadjaran

~

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hargai Hobi, Cintai Seni, di Kampoeng Gallery

22 Juni 2022   14:06 Diperbarui: 22 Juni 2022   14:11 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampoeng Gallery, Jl. Mesjid Al Huda No. 1, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan. Galeri seni (Foto: Ririn Ariana) 

"Apabila tidak ada tempat sampah, buanglah sampah dimana saja", salah satu quotes yang dibiarkan menggantung di tempat itu.

Kampoeng Gallery, sebuah tempat kecil di sudut Kota Jakarta, tepatnya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tak perlu risau soal kendaraan, Kampoeng Gallery terletak tidak jauh dari Stasiun Kebayoran. Galeri seni sekaligus kedai kecil ini sebenarnya merupakan rumah dan halaman kecil yang disulap sedemikian rupa.

Bermula dari kecintaannya pada seni, Ivan Moningka, pemilik Kampoeng Gallery, mulai merintis tempat ini pada 2010 yang kemudian mulai dikenal pada 2017 lalu.

Ivan  memiliki hobi untuk mengoleksi buku, barang elektronik, lukisan, piringan hitam, patung, dan segala hal tentang seni. Koleksi tertuanya adalah koran yang dimuat tahun 1951. 

Sebagian besar  yang dipajang di Kampoeng Gallery adalah barang hibah dari orang lain, barang-barang yang dianggap sampah oleh orang lain, dapat menjadi hal berharga bagi Ivan. 

Ia bercerita tentang keputusannya untuk berhenti bekerja dan membangun Kampoeng Gallery, yang saat ini belum punya nama, hanya 20.000 rupiah yang digunakan untuk menghubungi teman-temannya.

"Saya punya modal barang-barang ini, koleksi dari hobi saya, barang-barang itu sudah penuh. Saya diberi modal lahan ini oleh orang tua, lalu saya menjual barang-barang koleksi saya, kebanyakan elektronik jadul, barang yang sudah rusak saya perbaiki dan saya jual lagi."

"Barang sudah mulai habis, saya bingung tuh, saat itu masih 2010, minta istri saya kerja juga nggak mungkin, akhirnya saya minta isiin pulsa 20 ribu untuk paket internet satu bulan dan saya mulai hubungin teman-teman saya, keluarga saya,. 'Kalau punya barang bekas yang nggak terpakai, saya tampung', akhirnya dalam waktu sebulan ada saudara yang mau bongkar barang, saya pilih barang-barang itu, ada yang saya jual dan saya tampung, terus teman-teman saya juga mulai mengirim barang. Barang-barang itu jadi banyak, kaya gudang, akhirnya saya sortir dan bikin ruangan. Karena koleksi yang paling banyak saat itu buku dan kaset, saya bikin dua ruangan untuk itu dan akhirnya nambah satu-satu."

Rumah itu Milik Ivan, tapi Kampoeng Gallery itu Rumah Bersama. 

Ai ( 22) dan Kibul (25)  merupakan barista dari kedai kopi kecil milik Acil, Kiting, dan Ridho di Kampoeng Gallery sejak 2018. Kopi Buatan Orang Rumah (Kopi BOR) namanya. 

Berdasarkan cerita Ai, Kopi BOR berawal dari ide dalam tongkrongan. Acil yang merasa sudah sering membuang-buang uang untuk nongkrong,  mulai berpikir untuk membuka usaha. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun