Melalui metafora laut (emosi yang luas, dalam, dan tak selalu tenang) puisi ini ingin memberi ruang bagi siapa pun yang pernah diminta untuk "berhenti menangis" sebelum sempat dimengerti.
Karena memahami emosi bukan kelemahan, melainkan keberanian pertama untuk sembuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI